Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha kawasan industri menyebut sulit memberikan proyeksi kinerja realisasi investasi di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian dari ancaman varian-varian virus baru Covid-19 saat ini.
Tahun ini pemerintah menargetkan akan meraup realisasi investasi sebesar Rp900 triliun. Namun, hingga paruh pertama tahun ini capaianya masih berkisar 49,2% atau senilai Rp442,8 triliun.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar mengatakan dengan asumsi setelah Agustus kondisi bisa kembali membaik seperti semester I/2021 lalu, sisa target dari investasi mungkin masih mudah dicapai.
"Namun, saat ini masih masa transisi dari pemulihan jadi kalau dilonggarkan pun perlu bertahap. Dari target investasi Rp900 triliun kalau bisa tercapai 80-90 persen saja sudah bagus," katanya kepada Bisnis, Selasa (27/7/2021).
Meski demikian, Sanny mengemukakan selaras dengan catatan realisasi investasi yang tumbuh 10 persen sepanjang enam bulan pertama kemarin, penyerapan kawasan industri juga terpantau masih cukup stabil.
Menurut Sanny hal itu dipicu dengan tren perbaikan yang sudah terjadi sejak akhir tahun lalu. Sayangnya, saat ini harus kembali direm dengan adanya lonjakan kasus dan varian delta yang masuk ke Indonesia.
Sanny pun menyoroti kegiatan ekonomi yang dilakukan selama ini sebenarnya juga terbukti tidak pernah mengorbankan kesehatan. Pasalny, setiap berada di lingkungan kerja industri dan di tempat umum pun masyarakat sudah dituntut dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Jadi kalau dari kawasan industri masih seperti proyeksi awal rasanya belum bisa kembali seperti 2019. Sekarang investor dari luar mau beli tapi tidak bisa melihat barangnya langsung dan belum menjadi keterdesakan jadi masih akan berat," ujarnya.
Sebelumnya, Sanny yang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Kawasan Industri (HKI) mencatat tahun lalu penyerapan kawasan industri wilayah Jabodetabek dan Karawang hanya sebesar 150 hektare atau 42,8 persen dari serapan 2019 yang sebesar 350 hektare.
Adapun untuk tahun ini HKI memperkirakan penyerapan belum akan seperti 2019 atau hanya akan berkisar di level 250 hektare.