Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan kebutuhan tenaga kerja industri kertas dan barang kertas bertambah hingga 10.563 orang pada tahun ini. Pada tahun lalu sektor ini menyerap 241.651 tenaga kerja.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa industri pulp di Indonesia mampu berdaya saing dengan menempati peringkat ke delapan dunia, dan industri kertas di peringkat ke enam dunia. Daya saing ini, selain ditopang oleh ketersediaan bahan baku, juga didukung dengan adanya SDM industri kompeten dan pemanfaatan teknologi.
Apalagi, perkembangan permintaan global terhadap produk industri pulp dan kertas, baik di dalam negeri maupun ekspor masih menjanjikan, di antaranya, produk kertas tissue, kertas kemasan dan sebagainya. Bahkan, dengan tren transaksi e-commerce yang kian meningkat, juga dapat mendorong kebutuhan kertas untuk kemasan kertas dan karton sehingga industrinya bisa tumbuh.
Pada 2019 kapasitas produksi kertas nasional sebesar 10,1 juta ton dengan konsumsi 6,3 juta ton. Sementara itu, pulp tercatat sebagai salah satu komoditas yang memiliki potensi ekspor sebesar 5,3 juta ton.
Meskipun di tengah dampak pandemi COVID-19, permintaan pulp dan kertas secara global masih meningkat sekitar 2,1 persen. Di dalam negeri, dalam lima tahun terakhir ini permintaannya tumbuh mencapai 63 persen.
Sementara itu, Kemenperin berupaya meningkatkan kinerja industri kertas di Tanah Air melalui penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten guna memacu ekonomi nasional.
“Keberadaan SDM terampil menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan industri, di mana industri merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan berharap peserta program ini memanfaatkan kesempatan ini dengan baik,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Arus Gunawan, mengutip Antara, Kamis (22/7/2021).
Peran tersebut diwujudkan oleh BPSDMI Kemenperin dengan menggandeng tujuh perusahaan industri kertas untuk membuka program setara D1 Teknologi Kertas.
Lulusannya nanti ditempatkan bekerja di tujuh perusahaan tersebut yaitu PT Eco Paper Indonesia, PT Surabaya Mekabox, PT Kertas Padalarang, PT Enggal Subur Kertas, PT Pemalang Agro Wangi, PT Budi Makmur Perkasa, serta PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk Serang Mill.
Menurut Arus, penyelenggaraan Program Setara D1 Teknologi Kertas ini merupakan bagian dari program Kemenperin yang memfasilitasi 899 mahasiswa untuk bisa mengikuti pendidikan vokasi dan bisa langsung bekerja di industri. Mereka berasal dari 10 provinsi dan 12 kabupaten/kota di Indonesia.
Direktur PT Indah Kiat Pulp dan Kertas Tbk Serang Mill Heppy Moiras memaparkan penyelenggaraan Program Setara D1 Teknologi Kertas merupakan langkah awal dari industri kertas dalam mendapatkan pasokan SDM secara spesifik yang belum dapat dipasok oleh pendidikan secara umum.
“Kerja sama seperti ini kami harapkan terus dapat ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing Industri Kertas nasional,” ujar Heppy. Ia mengingatkan butuhan tenaga kerja di sektor ini begitu besar dan baru hanya tercukupi sebagian kecil saja.