Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mencatat sejumlah upaya pemenuhan oksigen untuk medis guna mengakomodir kebutuhan akibat lonjakan Covid-19 saat ini.
Berdasarkan pemaparan Luhut pada konferensi pers virtual, Kamis (15/7/2021), setidaknya ada 5 upaya penambahan pasokan oksigen oleh pemerintah saat ini. Pertama, merealokasi produksi oksigen untuk industri hingga 100 persen untuk medis. Kedua, alih guna isotank industri untuk oksigen cair rumah sakit.
Ketiga, membangkitkan pabrik oksigen yang sudah mati di Cilegon dengan kapasitas 100 ton. Keempat, mencari pasokan dari industri non-produsen oksigen. Kelima, melakukan impor dari bantuan internasional.
Selain itu, pemerintah juga telah memetakan kebutuhan dan kemampuan kapasitas pemenuhan harian oksigen dari Industri di tiap provinsi, berikut datanya :
1. Cilegon : 420 ton per hari dari Linde Indonesia (230 ton per hari) dan Air Liquide Indonesia (190 ton per hari)
2. Serang : 223 ton per hari dari Samator Group
Baca Juga
(kebutuhan di Banten : 130 ton per hari)
3. Jakarta : 101 ton per hari dari Samator Group
(Kebutuhan di Jakarta : 524 ton per hari)
4. Bekasi : 174 ton per hari dari Samator Group (104 ton per hari) dan Air Products Indonesia (70 ton per hari)
5. Karawang : 15 ton per hari dari Iwatani Industrial Karawang
(Kebutuhan di Jawa Barat : 478 ton per hari)
6. Kendal : 63 ton per hari dari Samator Group
(Kebutuhan di Jawa Tengah : 390 ton dan Yogyakarta : 56 ton)
7. Gresik : 352 ton per hari dari Linde Indonesia (50 ton), Samator Group (112 ton), dan Air Products Indonesia (200 ton)
8. Surabaya : 140 ton per hari dari Samator Group
(Kebutuhan di Jawa Timur 407 ton per hari dan di Bali 48 ton per hari)