Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gotong Royong Hadapi Corona, Pabrik Relakan Oksigen buat Pasien Covid-19

Pelaku industri juga telah merespons dengan baik Instruksi Menteri Perindustrian Nomor 1/2021 yang mewajibkan seluruh kegiatan manufaktur mengutamakan kepentingan Nasional membantu penananganan krisis kesehatan saat ini.
Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko Oxygen Rescue di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit ibu kota, Minggu (4/7)./Antara
Pemprov DKI Jakarta menyediakan posko Oxygen Rescue di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit ibu kota, Minggu (4/7)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Pandemi Covid-19 telah membuat kebutuhan oksigen medis di Indonesia meningkat pada level tertinggi. Hal ini bahkan mengharuskan industri ikhlas merelakan pasokan oksigen pabrik untuk kebutuhan penanganan pasien Covid-19. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pun mengapresiasi sejumlah upaya pelaku industri yang telah bergotong-royong. Menurutnya, pelaku industri juga telah merespons dengan baik Instruksi Menteri Perindustrian Nomor 1/2021 yang mewajibkan seluruh kegiatan manufaktur mengutamakan kepentingan Nasional membantu penananganan krisis kesehatan saat ini.

"Instruksi itu telah direspons sangat baik oleh pelaku industri seperti produsen gas yang sudah mengalihkan 100 persen oksigennya untuk medis," katanya dalam Investor Daily Summit 2021, Rabu (14/7/2021).

Sejalan dengan hal itu, pemerintah juga telah melakukan pendekatan pada pengguna gas industri agar turut memahami kondisi yang akan mengganggu produksinya.

Menurut Agus pemerintah bahkan juga telah meminta perusahaan yang memiliki kemampuan menghasilkan oksigen untuk membantu kepentingan penanganan Covid-19. Salah satunya perusahaan petrokimia yang saat ini banyak membantu penyediaan oksigen medis.

"Saya mau apresiasi upaya bahu-membahu industri baik dalam penyediaan tabung, oksigen, dan lainnya yang tentu akan bermanfaat dalam penanganan Covid kaitannya dengan kasus yang tengah melonjak," ujar Agus.

Sebelumnya, industri petrokimia telah mengamini bahwa kewajiban pengalihan gas industri untuk medis sesuau Instruksi Menteri Perindustrian saat ini tidak akan mengganggu operasional pabrik.

Adapun petrokimia merupakan industri dengan pengguna gas oksigen terbesar selain smelter.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Aromatik, Olefin, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kadin (Kamar Dagang dan Industri) untuk memetakan kebutuhan medis. Alhasil, saat ini ada 40 tanki yang didatangkan dari Balikpapan dan Morowali untuk memenuhi oksigen medis di Jawa.

"Balikpapan itu seharusnya stok pertamina tetapi bisa kita alihkan untuk medis. Setiap tanki juga sudah diisi dari Bontang yang artinya ada sekitar 300 ton gas oksigen siap distribusikan di Jakarta dan Jawa Barat," katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Fajar menyebut sesuai data asosiasi di bawah Kadin, alokasi dari industri nantinya akan berjumlah 1.300 ton per hari untuk medis. Angka itu diharapkan akan mencukupi dan membuat masyarakat tidak panik.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian mencatat kebutuhan oksigen medis di tengah peningkatan kasus Covid-19 naik 69,3 persen dari kondisi normal.

Berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, pada kondisi normal kebutuhan oksigen medis mencapai 179.455 ton per tahun atau 491 ton per hari. Namun lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir membuat kebutuhan oksigen medis menjadi 800 ton per hari.

Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian telah mengalihkan pasokan oksigen industri untuk kebutuhan medis. Pada kondisi normal, utilisasi industri gas oksigen adalah 80 persen atau 640.914 ton per tahun. Dari total tersebut, industri menyerap 60 persen atau 462.458 ton per tahun, dan medis 40 persen atau 179.455 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper