Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 masih bisa mencapai 7 persen.
“Pemerintah melihat bahwa recovery masih dapat terus belrnagsung dan angka pertumbuhan di semester I, kuartal II [2021], diharapkan masih bisa tumbuh di angka 7 persen,” jelas Airlangga pada sambutannya di Investor Daily Summit 2021 secara virtual, Selasa (13/7/2021).
Dia lalu berpesan momentum pertumbuhan dan pemulihan ekonomi harus terus dijaga meski berada di tengah eskalasi kasus Covid-19 akibat varian Delta. Menurutnya, hal tersebut dapat terus didorong dengan kebijakan ekonomi yang kini masih berlangsung seperti insentif perpajakan.
Adapun, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 9/2021 tentang Insentif Pajak untuk Wajib Pajak Terdampak Pandemi Covid-19, insentif fiskal tersebut seharusnya berakhir pada Juni lalu. Insentif pajak yang diperpanjang antara lain adalah Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP) untuk karyawan dengan penghasilan hingga Rp16 juta per bulan, dan diskon pajak korporasi sebesar 50 persen untuk angsuran PPh Pasal 25.
Lalu, perpanjangan PPh final UMKM, pembebasan PPh 22 impor, percepatan restitusi Pajak Pertambahan Nilai (PPN), PPN properti, dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) khusus untuk kendaraan 1.500 cc ke bawah.
Di sisi lain, Airlangga mengatakan indikator perekonomian khususnya dari kegiatan produksi juga memberikan rasa optimisme terhadap perekonomian Indonesia, utamanya pada kuartal II/2021. Hal tersebut terlihat dari Indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang berada di level ekspansi di 53,5 pada Juni 2021.
Lalu kegiatan perdagangan internasional juga dinilai dapat mendorong perekonomian Indonesia, terlihat dari surplus neraca perdagangan yang sudah berlangsung selaam 13 bulan berturut-turut, serta ditopang oleh peningkatan harga komoditas global.
Meski begitu, Airlangga memprediksi bahwa perekonomian di kuartal III/2021 dan ke depannya sangat tergantung kepada kondisi Covid-19 yang semakin menunjukkan peningkatan, serta penanganannya.
“Tantangan utama tentunya di kuartal III [2021] yang sebelumnya diprediksi positif, namun eskalasi Covid-19 khususnya varian Delta menjadi salah satu yang menentukan pertumbuhan ekonomi nasional selanjutnya,” tuturnya.
Kemarin, Senin (12/7/2021), Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kasus harian Covid-19 bertambah sebanyak 40.427. Dengan penambahan tersebut, maka total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 2.567.630.
Adapun, rekor harian kemarin jauh melampui rekor kasus harian yang terjadi pada Kamis (8/7/2021) sebanyak 38.391 kasus.