Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus mempercepat pembangunan Jalan Tol Serang—Panimbang yang membentang sepanjang 83,67 kilometer.
Jalan tol yang melintasi Kota Serang, Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang itu diharapkan dapat memperlancar konektivitas perekonomian masyarakat, baik dari sektor industri maupun kawasan pariwisata di wilayah itu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa keberadaan akses jalan akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata.
“Akses jalan yang baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (12/7/2021).
Tol Serang–Panimbang sendiri terdiri dari tiga seksi, yakni Seksi 1 sepanjang 26,5 km menghubungkan Serang–Rangkasbitung, Seksi 2 sepanjang 24,17 km menghubungkan Rangkasbitung–Cileles, dan Seksi 3 sepanjang 33 km menghubungkan Cileles–Panimbang.
Untuk Seksi 1, saat ini progres pembangunannya sudah mencapai 96.63 persen dan siap diresmikan pada Agustus 2021.
Sementara itu, untuk seksi 2 dan 3 masih dalam tahap pembebasan lahan dengan progres Seksi 2 mencapai 75 persen, dan Seksi 3 sebesar 64,21 persen. Seksi 2 dan 3 ditargetkan selesai konstruksi pada Agustus 2023.
Pembangunan Tol Serang–Panimbang dikerjakan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan total nilai investasi Rp8,58 triliun. Adapun, Seksi 1 dan 2 menjadi porsi BUJT oleh PT Wijaya Karya Serang Panimbang, dan Seksi 3 porsi pemerintah.
Kehadiran Tol Serang—Panimbang diharapkan mampu mendukung pengembangan ekonomi Wilayah Banten Tengah dan Banten Selatan dengan Banten Utara yang secara geografis berdekatan dengan Jakarta.
Selain itu, Tol Serang—Panimbang juga akan memberikan kemudahan dan efisiensi waktu perjalanan, seperti dari Jakarta menuju obyek wisata Tanjung Lesung yang sebelumnya membutuhkan waktu tempuh hingga 5 jam menjadi sekitar 2—3 jam dengan kecepatan rata-rata 100 km per jam.