Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Sumatra Barat menargetkan pembebasan lahan tol Padang—Pekanbaru seksi I Sicincin—Padang selesai pada Desember 2021. Dengan begitu, konstruksi pembangunan jalur bebas hambatan itu diharapkan bisa tuntas pada Desember 2022.
Mahyeldi, Gubernur Sumatra Barat, mengatakan bahwa pihaknya telah meminta laporan harian pembahasan lahan untuk ruas tol Sicincin—Padang. Dengan begitu, setiap persoalan dan kendala yang muncul di lapangan dapat diselesaikan sesuai target.
Dia menuturkan bahwa diperlukan kerja sama dan koordinasi seluruh pihak, termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) agar pembebasan lahan untuk jalan tol bisa dilakukan dengan cepat.
“Masing-masing pihak memiliki kewenangan yang berbeda, karena itu tidak bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri. Harus ada koordinasi dengan semua pihak mulai dari provinsi, Pemkab Padang Pariaman, BPN, Kepolisian, TNI hingga Kejaksaan,” katanya.
Mahyeldi mencontohkan, pembebasan lahan untuk proyek pembangunan Bypass Padang yang dapat dilakukan secara cepat dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Hal itu membuat dirinya optimistis pembebasan lahan untuk proyek tol Padang—Pekanbaru bisa segera selesai.
Wakil Gubernur Sumatra Barat Audy Joinaldy mengatakan bahwa sejak beberapa minggu terakhir dirinya dan tim yang baru ditunjuk oleh Gubernur telah turun langsung ke lapangan untuk mempercepat proses pembebasan lahan.
“Kami telah turun bersama dengan Kapolda dan bertemu dengan masyarakat. Ternyata tidak ada yang menolak pembangunan, bahkan beberapa pemilik lahan yang dokumennya telah lengkap meminta agar pencairan dana dipercepat,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan PT Hutama Karya Berlin mengatakan bahwa target penyelesaian fisik konstruksi tol seksi I Padang—Sicincin adalah Desember 2022. Hal itu akan bisa terealisasi jika pembebasan lahan bisa tuntas pada Desember 2021. Saat ini progres pembangunan seksi I tol Padang—Pekanbaru sudah mencapai 41,43 persen.
“Pekerjaan pun masih terus dilakukan pada lahan-lahan yang telah terbebaskan. Namun karena masih ada sejumlah titik yang belum terbebas, maka pembangunan tidak bisa menerus tapi terpisah-pisah,” katanya.