Bisnis.com, JAKARTA – Kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK) pada Juni menjadi angin segar soal kondisi konsumsi pada penghujung kuartal II/2021. Meski demikian, pelaku usaha tak serta-merta menjadikan situasi tersebut sebagai dasar untuk mengambil kebijakan ekspansif.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani mengatakan IKK memang bisa menjadi dasar bagi dunia usaha untuk menilai minat konsumsi masyarakat dalam jangka pendek. Tetapi, situasi riil perekonomian tetap menjadi perhatian utama dalam mengambil keputusan bisnis.
“Sesungguhnya yang menjadi perhatian kami bukan angka indeksnya, tetapi bagaimana indeks ini betul-betul terealisasi atau dibuktikan dalam transaksi ekonomi riil di masyarakat,” kata Shinta, Kamis (8/7/2021).
Selain itu, Shinta mengatakan IKK yang berada di zona pertumbuhan pada Juni tidak akan banyak berpengaruh terhadap sentimen pelaku usaha untuk meningkatkan kegiatan ekonomi karena PPKM Darurat cenderung membatasi aktivitas produksi.
“Jadi indeks tidak terlalu berarti untuk membangun optimisme pelaku usaha selama kondisi pengetatan PPKM masih berlangsung. Kalau tidak ada pengetatan PPKM, kami bisa pastikan indeks ini bisa berpengaruh positif terhadap kinerja industri jangka pendek karena menjanjikan konsumsi yang lebih tinggi di masyarakat dalam pendek,” paparnya.
Dia mengatakan kondisi indeks pada Juni hanya merefleksikan optimisme masyarakat cukup suportif terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi hanya sampai waktu ketika PPKM ketat diterapkan. Kondisi keyakinan konsumen ini juga tidak menggambarkan apapun terkait potensi kinerja usaha pada Juli atau setelahnya.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia (BI) melaporkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi mengalami penguatan pada Juni 2021. Berdasarkan laporan Survei Konsumen BI, IKK pada Juni 2021 tercatat meningkat menjadi 107,4, dari 104,4 pada Mei 2021.
“Kondisi ini perlu terus dijaga dan dicermati sejalan diterapkannya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat [PPKM] Darurat guna mengatasi kenaikan Covid-19 di Indonesia,” tulis BI dalam laporannya.
IKK Juni 2021 yang menguat didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini meski masih berada pada zona pesimis. Indeks kondisi ekonomi saat ini (IKE) pada Juni 2021 tercatat masih di zona pesimis yakni sebesar 90,3, meningkat dari 86,8 pada bulan sebelumnya.