Bisnis.com, JAKARTA – Langkah PT AirAsia Indonesia Tbk. memberhentikan sementara layanan penerbangan berjadwalnya selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa – Bali dinilai tepat dari sisi bisnis maskapai.
Pemerhati penerbangan Alvin Lie menilai dengan dimulainya PPKM, maka pergerakan masyarakat semakin terbatas. Selama PPKM, lanjutnya, persyaratan yang wajib dilengkapi oleh pelaku perjalanan melalui transportasi udara tak hanya soal dokumen kesehatan negatif Covid-19 tetapi juga kartu vaksinasi.
Tak hanya itu, lanjutnya, pada masa PPKM ini, pastinya tidak ada masyarakat yang berani untuk berwisata. Di sisi lain, paparnya, rute-rute yang dilayani AirAsia pun masih terbatas menuju lokasi pariwisata.
“Kalau dilihat, Airasia sendiri memiliki rute terbatas melayani rute wisata. Praktis dengan kondisi seperti ini [PPKM] tak ada yang berwisata perjalanan biasa saja berkurang, jadi sekarang pertimbangannya bisnis. Jalan terus dengan potensi kerugian besar atau setop sama sekali mengurangi kerugian,” ujarnya, Rabu (6/7/2021).
Sebagai informasi, PT AirAsia Indonesia Tbk. memutuskan menghentikan sementara layanan penerbangan berjadwal mulai 6 Juli 2021 sejalan dengan berlangsungnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan langkah penghentian operasi sementara tersebut dengan mempertimbangkan perkembangan situasi Covid-19 terkini. Terutama karena saat ini, pemerintah sedang dalam upaya menekan laju penyebaran virus sejalan dengan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali.
Kendati maskapai berkode QZ tersebut menyetop operasi sementara waktu, penerbangan charter dan kargo untuk mendukung misi repatriasi, pengiriman barang dan kepentingan esensial lain tetap dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat.
“Seluruh penerbangan berjadwal rute domestik dan internasional AirAsia Indonesia tidak beroperasi sementara mulai 6 Juli 2021 hingga 6 Agustus 2021. AirAsia tetap berkomitmen untuk melayani penerbangan charter dan kargo untuk mendukung misi repatriasi, pengiriman barang dan kepentingan esensial lainnya dengan penerapan protokol kesehatan dan keselamatan yang ketat,” ujar Dendy.
Maskapai bertarif hemat tersebut menyampaikan kepada calon penumpang yang ingin mengubah jadwal penerbangan selama periode ini dapat mengganti pembeliannya menjadi akun kredit yang berlaku hingga 730 hari atau 2 tahun untuk pembelian tiket berikutnya atau dapat mengubah jadwal penerbangan ke tanggal lain sampai dengan 31 Oktober 2021.