Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Mau Bangun 60 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum Hingga Akhir Tahun

Selain SPKLU, perseroan juga telah memiliki lebih dari 7.100 unit Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) untuk kendaraan ringan (roda dua) yang tersebar di 3.348 titik di seluruh Indonesia. Bakara mengatakan, nantinya SPLU tersebut akan dikembangkan dan dikonversi menjadi SPKLU atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Fast charging 50 kW ini didukung berbagai tipe gun mobil listrik. ANTARA FOTOrn
Petugas mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di kawasan Fatmawati, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Fast charging 50 kW ini didukung berbagai tipe gun mobil listrik. ANTARA FOTOrn

Bisnis.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) menargetkan penambahan 60 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada tahun ini.

EVP Corporate Planning PLN Hot Martua Bakara memaparkan bahwa hingga saat ini, perseroan telah membangun sebanyak 24 unit SPKLU yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, Bandung, Semarang, Denpasar, dan di jalan tol. Untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, perseroan pun terus mendorong pembangunan infrastruktur pengisian kendaraan listrik.

"Sekarang PLN sudah bangun 24 unit SPKLU dan juga masih dalam progres untuk membangun 60 unit lainnya di tahun ini," ujar Bakara dalam sebuah webinar, Rabu (30/6/2021).

Selain SPKLU, perseroan juga telah memiliki lebih dari 7.100 unit Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) untuk kendaraan ringan (roda dua) yang tersebar di 3.348 titik di seluruh Indonesia. Bakara mengatakan, nantinya SPLU tersebut akan dikembangkan dan dikonversi menjadi SPKLU atau Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Lebih lanjut, dalam mengembangkan infrastruktur pengisian kendaraan listrik, PLN telah memiliki sejumlah program. Program-program tersebut, antara lain aktif melakukan pemasaran bersama dengan electric vehicle (EV) provider, memastikan kapasitas pasokan listrik, mengembangkan platform e-mobility (Charge.in), menyediakan win-win skema bisnis model SPKLU, dan memberikan diskon tarif 30 persen untuk fasilitas home charging bagi pemilik kendaraan listrik.

"Jika kita bisa mengimplementasikan ekosistem EV, itu akan mengakselerasi dan menjadi cara tercepat untuk meningkatkan penetrasi EV di Indonesia. Penetrasi EV akan membantu pencapaian skenario perubahan iklim yang ditargetkan pemerintah. Sementara untuk PLN, ini akan membantu meningkatkan konsumsi listrik per kapita," kata Bakara.

Adapun, dalam roadmap infrastruktur pengisian kendaraan listrik, PLN memproyeksikan SPKLU akan meningkat secara bertahap hingga mencapai 2.465 unit pada 2025, baik dibangun dengan skema bisnis company owned company operated (COCO) maupun partner owned partner operated (POPO). Dari jumlah tersebut, diasumsikan 40 persen SPKLU akan dibangun PLN dan 60 persen dibangun oleh partner.

Sedangkan SPBKLU diproyeksikan meningkat hingga 88.000 unit pada 2030 dan market share PLN pada battery swap diproyeksikan sebesar 35 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper