Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RDMP RU II Dumai, Kilang Pertamina: Semua Tergantung Kajian

Proyek modernisasi kilang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bensin nasional pada 2030.
Kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah./Reuters-Darren Whiteside
Kilang Pertamina di Cilacap, Jawa Tengah./Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional menyatakan hasil studi bersama akan menentukan kelanjutan proyek modernisasi kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) II Dumai.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono mengatakan studi yang akan dilakukan adalah studi teknikal dan studi pasar terkait RDMP RU II Dumai pada bisnis nonbahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, KPI telah menyelesaikan studi terkait produksi BBM pada RU II Dumai untuk proyek RDMP RU II Dumai.

"Kajian itu nanti kajian teknikal dan pasar. Dilihat market-nya dulu sampai 2030 bagaimana. [Baru] dilihat bangun apa," ucapnya kepada Bisnis, Jumat (25/6/2021).

Djoko memperkirakan RDMP RU II Dumai diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bensin nasional pada 2030. Hal tersebut penting lantaran neraca bensin nasional diprediksi masih defisit pada 2030.

Di samping itu, Djoko menyatakan perusahaan telah mengubah skema kerja sama di masa depan dari mencari investor mejadi mencari mitra strategis. Menurutnya, strategi tersebut dapat menurunkan risiko investasi mengingat beban risiko proyek perseroan akan dibagi dengan mitra strategis.

Dalam proyek RDMP RU II Dumai, Djoko menjelaskan telah menggandeng Lotte Engineering And Construction Co. Ltd. sebagai mitra strategis. Tetapi, Djoko masih belum dapat memastikan apakah RU II Dumai akan memproduksi olefin maupun aromatik sebagai produksi tambahan.

"Kita [lakukan] joint study dulu. Dari konfigurasi kilang sampai feed-nya dari mana. Kalau semua oke, baru go [produksi petrokimia]," ucapnya.

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), proyek RDMP meliputi 4 proyek yakni RDMP Refinery Unit (RU) V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, RDMP RU VI Balongan, dan RDMP RU II Dumai, RDMP RU III Plaju. Sementara itu, pembangunan kilang minyak dan petrokimia (grass root refinery/GRR) meliputi GRR Tuban dan GRR Bontang.

Pertamina mengakselerasi pembangunan megaproyek kilang ramah lingkungan tersebut dengan target rampung secara keseluruhan pada 2026.

Megaproyek RDMP dan GRR merupakan salah satu proyek strategis nasional dalam rangka mendukung kemandirian dan ketahanan energi nasional. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas kilang pengolahan dari sekitar 1 juta barel saat ini, meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta barel per hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper