Bisnis.com, JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi memproyeksikan gelombang kedua pandemi Covid-19 saat ini akan berdampak negatif terhadap kinerja hulu minyak dan gas bumi.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan kembali meningkatkanya kasus Covid-19 di dalam negeri berpotensi menggangu operasional yang disebabkan terkendalanya mobilitas barang dan jasa.
"Kemungkinan bisa berdampak negatif karena potensi gangguan operasional yang disebabkan karena terkendala mobilitas barang dan jasa yang mungkin bisa tidak on time. Masih tinggi uncertainty-nya," katanya kepada Bisnis, Rabu (23/6/2021).
Julius mengatakan protokol kesehatan yang ketat akan diterapkan di seluruh wilayah kerja migas agar tidak adanya penutupan kegiatan operasional akibat penyebaran Covid-19.
"Perencanaan dan persiapan pelaksanaan kegiatan akan kita koordinasikan dengan lebih baik dan komprehensif lagi," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan adanya gelombang susulan penyebaran Covid-19 di dalam negeri diprediksi berdampak negatif terhadap kinerja produksi nasional karena ada sejumlah pembatasan yang diberlakukan.
"Belajar dari pengalaman lalu, wave kedua pasti akan memiliki dampak negatif karena akan ada keterbatasan mobilitas barang dan orang dan jasa yang mendukung kegiatan hulu migas," katanya kepada Bisnis, Senin (21/6/2021).
Kendati demikian, Susana mengungkapkan di sektor hulu migas telah menyiapkan antisipasi agar kejadian tersebut tidak memberikan dampak yang terlalu dalam terhadap kegiatan produksi.
Adapun, mitigasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan memprioritaskan kegiatan bagi pencapaian produksi dan lifting nasional bakal diberlakukan.
"Walaupun dengan segala keterbatasan, kami berharap kegiatan produksi tetap dapat dikawal dengan baik," ungkapnya.