Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut berlanjutnya pertumbuhan positif konsumsi listrik menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi yang masih berlanjut hingga Mei 2021.
Total konsumsi listrik Mei 2021 tumbuh 16,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) untuk keseluruhan kelompok konsumsi yaitu rumah tangga, bisnis, dan industri.
“Dalam hal ini konsumsi listrik across the board menunjukkan aktivitas masyarakat dari rumah tangga, bisnis, dan industri, semuanya mengalami kenaikan secara signifikan dan berlanjut dari bulan yang lalu,” kata Sri dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, Selasa (22/6/2021).
Secara rinci, konsumsi listrik untuk rumah tangga pada Mei 2021 tumbuh 10,4 persen, yang memiliki porsi terbesar dari total konsumsi listrik. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan kategori listrik subsidi R-1/900 VA sebesar 60,2 persen (yoy), dan R-1/450 VA sebesar 16,6 persen (yoy).
Lebih lanjut, konsumsi listrik untuk bisnis pada Mei 2021 tumbuh sebesar 21,7 persen. Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh konsumsi listrik sektor bisnis di atas 200 kVA sebesar 35,7 persen (yoy).
“Ini berarti menggambarkan sektor ekonomi dari sisi bisnis melonjak termasuk di dalamnya adalah mal dan kegiatan bisnis lainnya. Karena kita menghitung secara tahunan, tahun lalu Mei dan April masih sangat rendah karena masih PSBB,” ujar Sri.
Baca Juga
Sementara itu, konsumsi listrik untuk industri mengalami pertumbuhan sebesar 28,8 persen. Sri menyebut pertumbuhan pada Mei 2021 mengalami loncatan yang cukup tinggi dari periode sebelumnya, dan sama dengan PMI manufaktur yang mengalami ekspansi.
Pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh konsumsi listrik untuk 200 kVA sebesar 32,3 persen, dan 300 kVA sebesar 23,4 persen.
“Ini yang menangkap kegiatan ekonomi masyarakat dan bisnis yang cukup positif dan berlanjut permulihannya secara cukup meyakinkan,” pungkasnya.