Bisnis.com, JAKARTA - Aliran investasi asing langsung (FDI) global diperkirakan akan mencapai titik terendah tahun ini sebelum memulihkan beberapa penurunan dengan peningkatan 10 persen hingga 15 persen.
Laporan World Investment Report oleh United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD) yang diterbitkan Senin (21/6/2021) juga menyebutkan aliran FDI turun secara global sebesar 35 persen pada 2020, menjadi US$1 triliun dari US$1,5 triliun pada tahun sebelumnya.
"Ini masih akan meninggalkan FDI sekitar 25 persen di bawah level 2019. Prakiraan saat ini menunjukkan peningkatan lebih lanjut pada 2022 yang pada batas atas proyeksi, membawa FDI kembali ke level 2019,” kata Direktur Investasi dan Perusahaan UNCTAD, James Zhan, dalam keterangan tertulis.
Dia melanjutkan prospek pertumbuhan pada tahun ini masih sangat tidak pasti dan akan bergantung pada laju pemulihan ekonomi, kemungkinan kembali merebaknya pandemi, potensi dampak paket belanja pemulihan terhadap FDI, dan tekanan kebijakan.
Pemulihan yang relatif sederhana dalam FDI global yang diproyeksikan untuk 2021 mencerminkan ketidakpastian yang masih ada tentang akses ke vaksin, munculnya mutasi virus, dan pembukaan kembali sektor-sektor ekonomi.
"Peningkatan pengeluaran untuk aset tetap dan tidak berwujud tidak akan diterjemahkan secara langsung menjadi rebound FDI yang cepat, sebagaimana dikonfirmasi oleh kontras yang tajam antara perkiraan yang cerah untuk belanja modal dan pengumuman proyek greenfield yang masih tertekan,” kata Zhan.
Baca Juga
Dia menggarisbawahi bahwa pemulihan FDI akan tidak merata. Negara-negara maju diperkirakan akan mendorong pertumbuhan global dalam FDI, baik karena aktivitas merger dan akuisisi (M&A) lintas batas yang kuat dan dukungan investasi publik skala besar.