Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Keuangan Mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Mei 2021 mencapai Rp167,6 triliun atau 56,2 persen dari target APBN.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan PNBP sumber daya alam nonmigas, seperti batu bara, emas hingga nikel, tumbuh mencapai 48,4 persen.
"Ini dengan adanya pemulihan ekonomi global, harga komoditas naik ini, maka terlihat pada penerimaan kita, baik pajak, maupun bea dan cukai, dan PNBP," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (21/6/2021).
Sementara itu, PNBP lainnya tumbuh 37,3 persen. Kenaikan ini dipicu oleh pendapatan spektrum frekuensi radio, layanan agraria, KUA dan kepolisian.
Adapun, layanan pembuatan paspor mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19 yang membatasi perjalanan masyarakat.
"PNBP di Kemenkumham yang menerbitkan paspor mengalami penurunan," ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, pertumbuhan paling signifikan disumbang oleh BLU yang mencapai 126,8 persen. Sri Mulyani menuturkan pertumbuhan ini dipicu oleh pendapatan dari pengelolaan dana kelapa sawit yang dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas CPO.
Selain itu, pendapatan disumbang oleh layanan pendidikan dan jasa penyelenggaraan telekomunikasi.
"Potensi PNBP ini ke depan akan kita lihat sebagai mekanisme kemampuan pemerintah dalam peningkatan pelayanan publik terutama pendidikan dan kesehatan, tapi di sisi lain untuk sumber daya alam yang memang memberikan penerimaan di luar penerimaan pajak yang juga sangat penting," papar Sri Mulyani.