Bisnis.com, JAKARTA – Kedua kandidat ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan memiliki tugas untuk menemukan titik keseimbangan antara kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dan dunia industri apabila terpiih nantinya.
Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, sejauh ini belum ada strategi kedua calon, baik Anindya Bakrie maupun Arsjad Rasjid, sebagai calon Ketua Umum Kadin yang mampu menjadi terobosan. Keduanya dinilai masih normatif-normatif saja.
Dia mengatakan, salah satu masalah yang menghambat perdagangan dan industri Tanah Air saat ini adalah tidak sinergisnya kebijakan pemerintah dengan kondisi industri dan perdagangan di Tanah Air. Hal tersebut, jelasnya, bisa dilihat dari timpangnya ekspor komoditas dan ekspor industri.
"Kemudian, kesepatakan dagang sering tidak berdampak terhadap peningkatan ekspor secara signifikan dan tidak banyak pelaku bisnis yang memanfaaatkan kesepatakan tersebut," ujarnya, Minggu (20/6/2021).
Ha tersebut, sambungnya, menjadi pekerjaan rumah bagi Kadin ke depan. Perbaikan yang dilakukan diharapkan tidak hanya memberikan efek positif terhadap perdagangan dan industri, tetapi juga terhadap negara dalam bentuk pajak, serta masyarakat.
Pentingnya sosok ketua umum yang signifikan juga tidak terlepas dari banyaknya pelaku usaha yang mengalami kesulitan akibat terdampak pandemi Covid-19, sehingga diperlukan figur yang bisa memahami dan menyuarakan aspirasi anggota organisasi.
Baca Juga
"Kalau tidak para pelaku usaha tidak bisa menjadikan kadin sebagai media untuk menyampaikan keluh-kesah dan aspirasi," ujarnya.