Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut permasalahan utama terkait penggunaan alat kesehatan (alkes) dalam negeri dan pengadaan alkes impor adalah adanya rentang jenis yang sangat luas mulai dari alkes sederhana sampai teknologi tinggi dan memiliki bahan baku yang sangat beragam.
Selain itu, bahan baku dengan spesifikasi medical grade belum banyak tersedia di dalam negeri.
"Adapula penguasaan teknologi alat kesehatan yang masih terbatas dan masih perlu dikembangkan khususnya untuk teknologi menengah sampai tinggi, serta banyaknya produk alat kesehatan impor yang membanjiri Indonesia," katanya dalam jumpa media, Selasa (15/6/2021).
Budi mengatakan sampai saat ini sebanyak 358 jenis produk alat kesehatan yang sudah diproduksi di dalam negeri, dalam sistem regalkes, Kemenkes.
Adapun sejumlah strategi peningkatan Produk Dalam Negeri (PDN) untuk alat kesehatan dapat dilakukan melalui tiga tahapan yaitu fase riset, fase registrasi, produksi, dan distribusi serta fase penjualan.
Sementara itu dari sisi regulasi yang akan mendukung alkes dalam negeri yakni pembelian melalui e-Katalog, TKDN alat kesehatan dan pengembangan bahan baku alat kesehatan, transfer knowledge dan transfer teknologi Sumber Daya Manusia khususnya pengembangan SDM dalam bidang biomedical engineering.
"Tentunya juga promosi alat kesehatan dalam negeri, serta peningkatan awareness penggunaan Alkes
dalam negeri ke user, dalam hal ini dokter dan tenaga kesehatan," ujarnya.