Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah bakal menjalankan fokusnya untuk program konversi energi dari bahan bakar minyak ke energi listrik untuk memenuhi kebutuhannya pada masa depan.
Ketua Harian Dewan Energi Nasional, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan Indonesia mendorong konversi energi seiring dengan tuntutan dunia saat ini yang menuju ke arah energi yang lebih bersih.
Hingga saat ini Indonesia masih bertumpu pada energi yang berasal dari karbon, mengingat sumbernya yang cukup besar dan murah. Namun, sumber energi tersebut telah mendapatkan sejumlah tantangan dengan adanya penetapan pajak karbon.
"Konversi dari BBM ke listrik ini suatu program yang memang harus secara sungguh-sungguh untuk bisa kita susun dan laksanakan," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (14/6/2021).
Arifin mengatakan bahwa secara nasional capaian bauran energi nasional masih jauh dari target. Menurut dia, konsistensi antara perencanaan dan realisasinya masih sangat perlu diperhatikan.
Adapun, energi baru dan terbarukan terus digenjot untuk bisa memberikan energi yang lebih bersih untuk Indonesia melalui strategi pengembangan peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan penguasaan teknologi, meningkatkan SDM yang andal dan kompeten, serta peningkatan keekonomian biaya diikuti dengan dukungan kerangka regulasi yang lebih efektif.
"Bagaimana kendaraan listrik bisa jalan tadi berupa insentif pajak, dan kompor listrik, karena dihasilkan sumber dari dalam negeri kita tidak impor baik BBM atau pun crude itu perlu diprioritaskan dengan roadmap yang terukur ke depannya," tuturnya.