Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terjadi Penurunan Produksi Alas Kaki akibat Lonjakan Covid-19 di Kudus

Industri persepatuan sejatinya menjadi prioritas program vaksinasi pemerintah, tetapi sejauh ini belum seluruh pekerja memperoleh vaksin.
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi-Bisnis.com-WD
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi-Bisnis.com-WD

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri alas kaki melaporkan adanya penurunan produksi seiring dengan naiknya kasus penularan Covid-19 di Kabupaten Kudus yang berdekatan dengan kawasan sentra produksi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakrie mengatakan bahwa penurunan aktivitas produksi mencapai 20 persen dalam beberapa hari terakhir sebagai imbas dari meningkatnya jumlah pekerja yang mengajukan izin.

“Karena peningkatan Covid-19, pabrik di sekitar Kudus seperti di Rembang, Pati, dan Jepara mengalami penurunan produktivitas sampai 20 persen. Banyak pekerja yang tidak bisa bekerja karena isolasi mandiri dan terjangkit Covid-19,” katahya, Senin (14/6/2021).

Firman menyebutkan tingkat absensi berada di kisaran 18 sampai 20 persen. Secara total, jumlah pekerja di industri produsen sepatu di wilayah tersebut mencapai 50.000 orang.

“Penurunan produktivitas pastinya mengganggu meski secara nasional masih bisa teratasi. Kita punya dua basis produksi yakni di Banten dan di Jawa Tengah,” katanya.

Demi menghindari dampak yang lebih luas, Firman mengharapkan pemerintah dapat mempercepat vaksinasi pekerja di industri persepatuan. Dengan demikian, aktivitas produksi dapat tetap mengimbangi permintaan yang datang. 

Dia mengemukakan bahwa industri persepatuan sejatinya menjadi prioritas program vaksinasi pemerintah, tetapi sejauh ini belum seluruh pekerja memperoleh vaksin.

“Demi mencegah penyebaran yang lebih parah, untuk industri padat karya yang dekat dengan episentrum peningkatan Covid-19 kami harap ada prioritas vaksin,” ujarnya.

Terlepas dari situasi ini, Firman belum bisa memperkirakan apakah penurunan produktivitas bisa berdampak pada aktivitas ekspor. 

Pelaku industri mencatat adanya kenaikan ekspor alas kaki sebesar 9,9 persen selama kuartal I 2021.

Seperti dikutip dari pemberitaan Bisnis, Kabupaten Kudus menjadi wilayah dengan jumlah pasien dirawat tertinggi se-Jawa Tengah. Per 13 Juni, terdapat 2.090 pasien yang dirawat dan korban jiwa telah mencapai 868 orang.

Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 terbanyak secara kumulatif masih berada di Kota Semarang.

Jumlah kasus terkonfirmasi dilaporkan mencapai 20.518 kasus. Kendati demikian, jumlah pasien sembuh di wilayah tersebut dilaporkan menjadi yang tertinggi, dengan angka kumulatif 17.642 pasien sembuh. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper