Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Dunia Usaha: 2 Dari 3 Bisnis di Indonesia Terima Bantuan Pemerintah

Dalam survei gelombang ketiga pada Februari-Maret 2021 yang dilakukan oleh Bappenas, 64 persen usaha di Indonesia menerima bantuan pemerintah. Angka tersebut meningkat dari survei gelombang kedua pada Oktober-November 2020 yaitu 41 persen.
Jajaran gedung perkantoran di Jakarta, Senin (24/8/2020). Bisnis/Abdurachman
Jajaran gedung perkantoran di Jakarta, Senin (24/8/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memaparkan 2 dari 3 usaha di Indonesia menerima bantuan pemerintah.

Dalam survei gelombang ketiga pada Februari-Maret 2021 yang dilakukan oleh Bappenas, 64 persen usaha di Indonesia menerima bantuan pemerintah. Angka tersebut meningkat dari survei gelombang kedua pada Oktober-November 2020 yaitu 41 persen.

Kepala Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widyasanti menyebut perusahaan yang lebih kecil relatif lebih banyak menerima bantuan pemerintah dibandingkan dengan perusahaan yang besar.

"Di [survei] gelombang ketiga, semakin banyak responden yang menerima bantuan pemerintah dibandingkan dengan gelombang kedua. Artinya penetrasi dari bantuan pemerintah pada Maret 2021 ini lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar Amalia dalam acara Diseminasi Survei: Business Survey Wave-3 secara virtual, Jumat (11/6/2021).

Selain itu proporsi perusahaan yang mengetahui tentang bantuan pemerintah di sruvei gelombang ketiga, semakin besar dari proporsi pada survei gelombang kedua tahun lalu.

Sebanyak 84 persen responden survei gelombang ketiga mengetahui adanya bantuan tunai atau BPUM. Sementara, terdapat 70 persen responden mengetahui adanya bantuan subsidi listrik, 75 persen mengetahui adanya bantuan subsidi upah, dan 51 persen mengetahui adanya bantuan restrukturisasi kredit.

Terkait dengan keterjangkauan kepada bisnis yang membutuhkan, Amalia juga menyebut bantuan berbentuk kredit lebih baik menjangkau pada bisnis-bisnis tersebut.

"Ini tentunya sangat membantu permasalahan cashflow yang dihadapi oleh para responden," ujarnya.

Adapun, survei gelombang ketiga ini diikuti oleh 1.360 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan standard of error sebesar 1,356 persen.

Survei ini bersifat longitudinal untuk melihat dinamika bisnis dari waktu ke waktu, yaitu dari periode survei gelombang pertama pada Juni 2020, gelombang kedua pada Oktober-November 2020, dan terbaru gelombang ketiga pada Februari-Maret 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper