Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zero ODOL Bikin Biaya Logistik Dua Industri Ini Melonjak

Proberindo mengeklaim industri sebenarnya tidak perlu menunggu hingga 2023 atau 2025 karena mulai hari ini pun aturan pengangkutan sudah selalu ditegakkan.
 Truk sarat muatan melintas di jalan Tol Lingkar Luar, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Truk sarat muatan melintas di jalan Tol Lingkar Luar, Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA Industri beton ringan menyebut siap menegakkan aturan Zero ODOL atau Over Dimension OverLoad kendati akan menambah biaya logistik hingga 65 persen.

Ketua Perkumpulan Produsen Beton Ringan Indonesia (Proberindo) Franky Nelwan mengatakan bahwa industri sebenarnya tidak perlu menunggu hingga 2023 atau 2025 karena mulai hari ini pun aturan pengangkutan sudah selalu ditegakkan.

Namun, khusus Zero ODOL perlu disyaratkan agar jangan sampai terjadi inefisiensi nasional.

"Bagi kami truk yang sampai meleot di jalan itu silakan saja memang harus ditegakkan, tetapi kami memiliki aturan batas muatan yang diizinkan berdasarkan kelas jalan tertentu yang saat ini sangat rendah sehingga yang bisa muat 8 ton jadi hanya 6 ton ini kan tidak ODOL," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (10/6/2021).

Franky menyebut bahwa perhitungan sisa kapasitas 2 persen tersebut yang seharusnya dibenahi saat ini sehingga yang diminta industri saat ini adalah penetapan truk yang sesuai kapasitas terlebih dahulu, baru pemberlakuan Zero ODOL.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan mengatakan bahwa penerapan Zero ODOL akan meningkatkan biaya logistik industri kaca sebesar 23 persen.

Menurut Yustinus, dengan pertimbangan berbagai kondisi yang terjadi dan proyeksi kebutuhan waktu pemulihan ekonomi hingga 2 tahun, diharapkan penerapan Zero ODOL bisa ditunda.

"Kami juga meminta penerapan Zero ODOL yang semula 2023 menjadi 2025 mengingat dan memanfaatkan kondisi momentum pemulihan yang mulai positif dan pandemi belum memperlihatkan perkiraan berakhir," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper