Bisnis.com, JAKARTA - Oda, penjual bahan makanan online terbesar di Norwegia, menjadi unicorn terbaru di negara Nordik setelah transaksi baru bernilai bisnis 10,2 miliar krona (US$ 1,2 miliar).
Chief Executive Officer Karl Munthe-Kaas mengatakan pemain keuangan internasional membeli saham dengan total sekitar 40 juta krona dari investor kecil minggu ini. Namun, dia tidak mengidentifikasi pembeli yang dimaksud.
Dilansir Bloomberg, Senin (7/6/2021), valuasi perusahaan meningkat 36 persen dalam enam minggu, setelah putaran pendanaan 223 juta euro (US$ 271 juta) yang mencakup Dana Visi 2 SoftBank Group Corp. Carnegie adalah penasihat perusahaan pada kedua kesepakatan.
Pendapatan Oda mencapai 2 miliar krona tahun lalu, dengan margin laba operasi minus 3 persen, kata CEO tersebut.
Sebelumnya, pada April 2021 Oda mendapatkan pendanaan suntikan modal senilai €223 juta (US$271 juta) untuk mendanai perluasan wilayah dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh SoftBank dan investor teknologi Prosus.
Sebagai bagian dari transaksi tersebut, Neil Cunha-Gomes, investor di SoftBank Investment Advisers, dan Roger Rabalais, CFO Food Delivery di Prosus Group, akan bergabung dengan dewan Oda.
Baca Juga
Oda, yang sebelumnya dikenal sebagai Kolonial.no, saat ini memiliki pangsa pesanan bahan makanan online di Norwegia lebih dari 70 persen. Oda juga berencana untuk meluncurkan layanan di Jerman pada tahun 2022 dan sedang dalam diskusi dengan pemasok.