Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vivendi Jajaki Penjualan 10 Persen Saham Universal Music ke SPAC

Vivendi memperkirakan transaksi penjualan saham UMG akan bernilai 35 miliar euro atau setara US$42,4 miliar, termasuk utang.
Taylor Swift tampil di ajang Grammy Awards 2016. /Bloomberg-Kevork Djansezian
Taylor Swift tampil di ajang Grammy Awards 2016. /Bloomberg-Kevork Djansezian

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan hiburan Vivendi SE tengah dalam pembicaraan menjual 10 persen sahamnya di Universal Music Group (UMG) kepada special purpose acquisition company (SPAC) yang dimiliki oleh miliarder Bill Ackman. Kesepakatan ini berpotensi menjadi aksi spin off terbesar di industri musik dunia.

Mengutip Bloomberg, Jumat (4/06/2021), Vivendi memperkirakan nilai transaksi penjualan saham UMG akan bernilai 35 miliar euro atau setara US$42,4 miliar, yang sudah termasuk utang. Valuasi tersebut di atas kesekapatan senilai 30 miliar euro saat Tencent Holdings Ltd mengakuisisi saham UMG pada 2019.

Adapun SPAC yang dikendalikan Bill Ackman bernama Pershing Square Tontine Holdings Ltd. Perusahaan ini berhasil mengantongi US$4 miliar dalam aksi penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham pada Juli silam.  

Nilai IPO Pershing Square tersebut memecahkan rekor untuk kategori SPAC. Perusahaan ini go public dan kemudian menemukan perusahaan yang menjanjikan untuk digabung atau merger.

Sementara itu, Vivendi berencana untuk mendistribusikan 60 persen dari bisnis musik kepada pemegang sahamnya akhir tahun ini dan mencatatkan saham tersebut di bursa Amsterdam. Kesepakatan itu akan melewati persetujuan pemegang saham pada akhir Juni 2021. 

Vivendi mengatakan dana yang akan diraih dari kesepakatan dengan Pershing Square dan afiliasinya mengindikasikan bahwa mereka dapat memperoleh eksposur lebih lanjut ke UMG, dengan membeli saham Vivendi atau saham UMG setelah spin-off.

Sebagai informasi, artis dan penyanyi di bawah naungan UMG termasuk Taylor Swift, Drake dan Billie Eilish. Industri musik telah bangkit dari keterpurukan selama satu dekade berkat melonjaknya pendapatan dari layanan streaming.

Vivendi telah berusaha untuk membuka nilai lebih dari UMG, setelah mengalami penurunan dalam operasi periklanan dan penerbitannya.

Aksi go public dinilai bisa mendorong UMG meraih kekuatan finansial untuk bersaing dengan kompetitor seperti Warner Music Group Corp. dan Sony Music Entertainment. Vivendi semula merencanakan IPO 2023 untuk UMG, namun akhirnya memutuskan divisi bisnis musiknya tersebut bisa go public pada akhir 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper