Bisnis.com, JAKARTA — PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) mencatakan pertumbuhan penjualan 1,21 persen menjadi Rp2,27 triliun sepanjang kuartal I/2021.
Dengan angka tersebut, perseroan mencatat pada periode tersebut laba bersih tidak jauh beda dari periode sebelumnya atau Rp144 miliar.
Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno mengatakan dengan kondisi pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini tetapi sektor industri makanan dan minuman mulai perlahan bangkit. Perseroan pun optimistis tahun ini dapat tumbuh positif dari tahun sebelumnya dengan tren perbaikan kinerja yang sudah terjadi.
"Pencapaian kinerja kuartal I/2021 menjadi sinyal positif mengingat pada kuartal I tahun lalu belum terdampak pandemi, tetapi kinerja Garudafood di awal tahun ini sudah dapat menyamai," katanya melalui siaran pers, Senin (31/5/2021).
Menurutnya jika dibandingkan dengan kinerja kuartal IV 2020 maka kinerja kuartal I/2021 ini jugasudah membaik. Garudafood akan fokus mempertahankan kinerja kuartal I/2021 ini sehingga pada akhir tahun dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan.
Paulus menyebut tren kinerja positif juga menandakan tingkat kepercayaan konsumen sudah membaik meskipun kondisi pandemi masih berlangsung. Untuk itu, fokus utama perseroan saat ini adalah menjaga ketersediaan produk di pasar dengan tetap mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan serta mendukung program pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi.
Baca Juga
"Segmen makanan menyumbang pertumbuhan penjualan Garudafood di sepanjang kuartal I/2021 ini sebesar 88,93 persen atau tumbuh 3 persen dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Menurut Paulus pertumbuhan itu didukung dengan adanya peningkatan penjualan baik di domestik sebesar 0,79 persen dan luar negeri sebesar 10,64 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sisi lain, kinerja positif tersebut dicapai Garudafood di tengah sejumlah kendala yang dihadapi selama pandemi seperti kebijakan lockdown di beberapa negara serta kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat seperti aktivitas sekolah dan kantor yang belum normal, larangan berkumpul hingga adanya perubahan perilaku konsumen yang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, melakukan hobi seperti memasak dan beralih pada transaksi digital.
"Namun, kami melihat tantangan tersebut sebagai sebuah peluang untuk dapat semakin mengembangkan channel distribusi dan pemasaran ke depannya. Harapannya, pertumbuhan ekonomi semakin menggeliat sehingga Garudafood dapat mencapai target penjualan yang telah ditetapkan," katanya.
