Bisnis.com, JAKARTA – Sekretariat Bersama (Sekber) Karyawan PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) memilih opsi penyelamatan Garuda Merah Putih nasionalis dibandingkan 4 pilihan yang saat ini tengah ditinjau oleh pemerintah.
Koordinator Sekber Garuda Indonesia Tommy Tampatty mengatakan dari 4 opsi yang tengah dikaji oleh pemerintah, pihaknya lebih condong kepada langkah penyelamatan Garuda. Hanya saja, ia mengakui langkah tersebut mengandung resiko ke depannya soal warisan utang Garuda.
Tommy juga secara jujur mengakui dalam persoalan Garuda, memang terdapat beban kondisi yang terjadi pada masa lalu dengan kondisi Covid-19 saat ini.
Namun perlu dicatat, ia masih sangat optimis ke depan Garuda akan tumbuh seiring dengan berakhirnya Covid-19. Begitupun dengan langkah pemerintah menggeliatkan kembali pariwisata dan logistik. Tak hanya itu, muncul pula potensi-potensi yang terkait dengan kargo.
"Terkait dengan opsi yang ditawarkan kementerian, kementerian yang membuat itu. Perlu kami sampaikan kami mempelajari opsi tersebut. Kalau memang seperti itu kami akan memilih opsi penyelamatan sayangnya dalam keterangannya itu sepertinya ada beban yang harus ditanggung. Jadi punya opsi sendiri yang kami sebut opsi penyelamatan Garuda merah putih nasionalis NKRI," katanya, Jumat (28/5/2021).
Tommy menjelaskan dengan opsi tersebut berarti negara harus berketetapan dan memihak terhadap national flag carrier. Hal tersebut dapat ditempuh dengan mengkaji seluruh regulasi dan rute - rute yang ada.
Opsi ini diharapkan dapat menyehatkan Garuda secara permanen tanpa harus ada pensiun dini. Hal lainnya juga bisa ditempuh dengan mewajibkan perjalanan dinas menggunakan maskapai BUMN.
Dia justru menilai empat opsi yang ditawarkan oleh pemerintah sebelumnya tidak menyentuh akar permasalahan.
"Jadi kami tekankan yang kami sampaikan untuk penyelamatan Garuda kami akan mix dengan opsi 1 dari kementerian. Karena selama ini opsi yang ada cenderung mengarah kepada likuidasi," imbuhnya.
Dalam waktu dekat, karyawan Garuda akan menemui Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN, Menteri Keuangan, Menteri Perhubungan untuk menyampaikan draf penyelamatan Garuda.