Bisnis.com, JAKARTA — Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepulauan Riau melakukan optimalisasi sistem penyediaan air minum sea water reverse osmosis (SWRO) pada tahun ini di Kota Tanjungpinang.
Optimalisasi dilakukan dengan penambahan 577 sambungan rumah (SR) sehingga cakupan pelayanan Kota Tanjungpinang bertambah dari sebelumnya 879 SR menjadi 1.456 SR.
SWRO merupakan salah satu cara untuk mengubah air asin menjadi air tawar dengan memanfaatkan membran khusus yang memungkinkan menyaring kandungan garam yang tinggi di dalam air laut.
Kepala BPPW Kepri Albert Reinaldo mengatakan bahwa pembangunan unit sistem produksi SPAM SWRO Tanjungpinang berkapasitas 2 x 25 liter/detik dilaksanakan pada tahun 2012—2013 dan dilanjutkan optimalisasi pada tahun 2021 untuk penyempurnaan baik penambahan jaringan maupun pergantian bagian-bagian elektrik mekanikal.
"Kementerian PUPR membangun SPAM SWRO ini untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air minum yang telah dilaksanakan PDAM Tirta Kepri. SPAM SWRO berkapasitas total 50 liter/detik ini merupakan terbesar di Indonesia yang mengolah air laut sehingga menjadi air tawar," ujar Albert seperti dikutip dari laman PUPR, Selasa (25/5/2021).
Selain SWRO yang dibangun Kementerian PUPR, akses air minum di Kota Tanjungpinang juga didukung oleh dua lokasi instalasi pengolahan air yang dimiliki oleh PDAM Tirta Kepri, yaitu Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Pulai dan IPA Waduk Gesek dengan masing-masing zona jaringan distribusi pelayanan.
Albert mengungkapkan bahwa optimalisasi SPAM SWRO Tanjungpinang telah mulai dilaksanakan sejak 20 Januari 2021 dengan alokasi pembiayaan Rp7,68 miliar.
"Progres fisik yang sudah terlaksana sampai saat ini sebesar 39,08 persen dan ditargetkan untuk selesai pada 17 September 2021," ujarnya.