Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta segera melelang kembali proyek Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) atau penyulingan air laut menjadi air minum di Kepulauan Seribu pada tahun ini, setelah sempat dihentikan tahun lalu.
Proyek penyediaan air bersih yang berlokasi di delapan Pulau Pemukiman di Kepulauan Seribu yang segera dilelang terbatas (beauty contest) itu mencapai senilai Rp97 miliar, meningkat dari anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp92 miliar.
Teguh Hendrawan, Kepala Dinas Tata Air Provinsi DKI Jakarta, menyatakan dilanjutkannya kembali proyek ini untuk memenuhi kebutihan air bersih warga Kepulauan Seribu. "Tahun ini SWRO lanjut, nilainya Rp97 miliar. Sekarang on progress, dalam proses persiapan lelang," ujarnya, kepada Bisnis, Jumat (13/1/2017).
Pihaknya segera mengundang sejumlah penyedia, baik swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN) untuk dapat mengikuti lelang terbatas tersebut. "Kita pastikan SWRO ini harus berhasil dan dapat kontraktor bonafid, ngga mau gagal seperti tahun lalu," tegasnya.
Teguh menambahkan meningkatnya anggaran tahun ini dari sebelumnya yang hanya sekitar Rp92 miliar itu memang lantaran ada penghitungan anggaran tambahan. "Sebagai cadangan saja. Kan tiap tahun pasti ada kenaikan barang, jadi kita sesuaikan itu," terangnya.
Pihaknya juga memastikan kontraktor sebelumnya yang telah melakukan wanprestasi dan hanya bisa menggarap 5% saja, sudah dimasukkan dalam daftar hitam (black list). "Kontraktor kemarin sudah kami blacklist. Jaminan pelaksanaan yang ada di bank bahkan sudah disetorkan ke rekening kantor kas daerah senilai Rp4,5 miliar.
Selain itu, pihaknya juga akan menyelesaikan pembayaran gaji para tukang dari warga Kepulauan Seribu yang dipekerjakan perusahaan wanprestasi tersebut dengan menggunakan dana jaminan pelaksanaan milik kontraktor itu.
Bupati Kepulauan Seribu Budi Utomo mengatakan delapan lokasi pembangunan penyulingan air laut menjadi air minum tersebut terletak di Pulau Kelapa, Pulau Kelapa II, Pulau Harapan, Pulau Panggang, Pulau Tidung, Pulau Sembira, dll.
Pihaknya menyambut baik kelanjutan proyek SWRO tersebut, pasalnya ketersediaan air bersih menjadi sangat penting bagi warga di Kawasan Kepulauan Seribu.