Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Jual Beli Tiket Lesu, Bagaimana dengan Tiket.com?

Promo diskon menjadi pendorong utama bagi konsumen untuk mau membuat rencana liburan dan melakukan pembelian tiket. 
Sejumlah calon penumpang antre saat pengecekan tiket di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (21/9/2020)./ANTARA FOTO-Fauzan
Sejumlah calon penumpang antre saat pengecekan tiket di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (21/9/2020)./ANTARA FOTO-Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA — Lesunya bisnis jual beli tiket pesawat ternyata tidak dialami oleh seluruh perusahaan yang bergerak di sektor tersebut. Kendati secara umum pembelian tiket pesawat di biro perjalanan wisata dikatakan turun, ternyata masih terdapat perusahaan yang mengalami tren bagus.

Public Relations Manager Tiket.com Sandra Darmosumarto mengatakan bahwa pada kuartal I/2021 penjualan tiket pesawat di perusahaan meroket setinggi 331 persen secara kuartalan. Hal tersebut juga diiringi kenaikan reservasi hotel sebesar 321 persen pada periode yang sama.

"Kami optimistis 2021 akan menjadi tahun kebangkitan industri pariwisata Indonesia, didasari dengan  meningkatnya travel demand, didasari oleh hadirnya vaksin, dan harapan dibukanya kembali travel ban di seluruh dunia pada waktu mendatang," ujar Sandra, Senin (25/5/2021).

Menurutnya, promo diskon menjadi pendorong utama bagi konsumen untuk mau membuat rencana liburan dan melakukan pembelian tiket. 

Terkait dengan hal itu, Tiket.com bekerja sama dengan Kemenparekraf mempromosikan 5 destinasi super prioritas yang dicanangkan oleh pemerintah.

Kendati demikian, moncernya jual beli tiket pesawat di biro perjalanan daring tidak dinikmati oleh seluruh perusahaan maskapai penerbangan. Dampak lesunya geliat industri biro perjalanan yang cukup parah saat ini dirasakan oleh PT Garuda Indonesia Tbk. dengan ekuitas minus Rp40 triliun.

Selain itu, pergeseran yang terjadi di mana pembelian menggunakan biro perjalanan wisata daring mendominasi hingga 80 persen dibandingkan dengan agen perjalanan konvensional tidak memberi efek yang cukup signifikan.

Wakil Ketua Umum Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (Asita) Budijanto mengatakan pergeseran tersebut terjadi pada masa terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19 dengan penjualan jauh di bawah rata-rata.

Dengan demikian pergeseran tersebut tidak berdampak signifikan terhadap penjualan tiket pesawat di biro perjalanan wisata daring secara keseluruhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper