Bisnis.com, JAKARTA - Badan pengawas internet di China mengungkapkan bahwa Microsoft telah mengumpulkan data pengguna dengan cara yang buruk. Hal tersebut berlaku di dua produk perusahaan, yakni Bing dan LinkedIn, seperti dikutip dari Channel News Asia dan Reuters.
Selain raksasa teknologi AS, Cyberspace Administration of China juga mencantumkan ByteDance, Baidu dan Kuaishou dalam daftar tersebut. Saat ini, China memang tengah fokus terhadap isu keamanan data. Pada 12 Mei 2021 lalu, Cyberspace Administration of China (CAC) menerbitkan draf aturan tentang Manajemen Keamanan Data Mobil.
Rancangan Peraturan terbuka untuk komentar publik hingga 11 Juni 2021. Menurut pernyataan CAC, aturan ini dibuat karena meningkatnya kekhawatiran atas keamanan data pribadi dan perlindungan privasi di Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Baca Juga
CAC menegaskan rancangan Peraturan bertujuan untuk memperkuat perlindungan pribadi, informasi dan data penting dalam kegiatan terkait peralatan komunikasi serta menjaga keamanan nasional dan kepentingan umum.
Draf aturan ini akan berlaku untuk seluruh siklus hidup alat komunikasi digital termasuk desain, produksi, penjualan, pengoperasian, pemeliharaan, dan pengelolaan mobil di dalam wilayah China.
Operator telekomunikasi yang relevan harus mengumpulkan, menganalisis, menyimpan, mengirimkan, menanyakan, menggunakan, menghapus, dan memberikan/mentransfer informasi pribadi dan data penting sesuai dengan persyaratan draf peraturan.