Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai konstruksi Bendungan Ameroro di Sulawesi Tenggara. Proyek itu direncanakan rampung pada 2023. Pelaksanaan konstruksi melibatkan tiga BUMN karya.
Bendungan Ameroro masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres No. 109/2020. Pengoperasian bendungan itu diharapkan memberikan dampak positif bagi Sultra.
“Pembangunan bendungan diikuti pembangunan jaringan irigasinya, sehingga bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah milik petani,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melalui keterangan tertulis pada Senin (17/5/2021).
Dia menyebutkan perkembangan konstruksi Bendungan Ameroro baru menyentuh level 4,08 persen per Mei 2021. Konstruksi bendungan itu dibagi menjadi dua tahap dan direncanakan memakan anggaran Rp1,48 triliun.
Kontraktor pembangunan tahap pertama adalah kerja sama operasi (KSO) antara BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Sumber Cahaya Agung, dan PT Basuki Rahmanta Putra, sedangkan tahap kedua dibangun oleh KSO dua BUMN PT Hutama Karya (Persero) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
Pengisian air atau impounding Bendungan Ameroro direncanakna dimulai pada 2023. Kapasitas tampungan Bendungan Ameroro mencapai 43,44 juta m3.
Baca Juga
Aliran air Sungai Lasolo Konaweha akan ditampung bendungan dengan luas genangan 244,06 hektare. Air baku hasil bendungan akan digunakan untuk layanan daerah irigasi seluas 3.363 hektare di Kabupaten Konawe.
Bendungan Ameroro merupakan salah satu dari 22 bendungan yang terkena dampak refocusing 2021 akibat pandemi corona.
Ke-21 bendungan lainnya adalah Kedunglanggar, Sepaku Semoi, Ameroro, Bagong, Bener, Bulango Ulu, Radunguntin, Jragung, Jlantah, Kuwi Kawangkoan, Lau Simeme, Manikin, Meninting, Pamukkulu, Randugunting, Rukoh, Sadawarna, Sidan, Tigadihaji, Gondang, dan Keureuto.
Di sisi lain, tujuan utama pembangunan Bendungan Ameroro adalah mengurangi risiko banjir di Konawe hingga 66,99 m3 per detik.
Sultra direncanakan memiliki tiga bendungan pengurang risikobanjir, termasuk Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe. Dua bendungan lainnya adalah Pelosika dan Ladongi. Saat ini Bendungan Ladongi masuk dalam tahap konstruksi, sedangkan Bendungan Pelosika masih studi kelayakan.
Meski masih dalam tahap studi kelayakan, Bendungan Pelosika direncanakan rampung pada 2024. Sementara itu, konstruksi Bendungan Ladongi dijadwalkan rampung pada semster II tahun ini. Ketiga bendungan tersebut akan memiliki total kapasitas tampung sekitar 923 juta m3.