Bisnis.com, JAKARTA - Lion Air Group mencatat sekitar 90 persen unit pesawat yang dimiliki tidak terbang pada masa larangan mudik 2021 dalam upaya menekan penyebaran virus Covid-19.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang M. Prihantoro mengatakan maskapai mengoperasikan penerbangan sewa (charter) untuk layanan pengangkutan kargo dan penumpang khusus secara grup.
"Situasi tersebut, rata-rata 90 persen pesawat udara Lion Air Group tidak diterbangkan," kata Danang dalam siaran pers, Selasa (11/5/2021).
Kendati demikian, Lion Air Group mempersiapkan semua armada, yang akan dioperasikan menurut kebutuhan, terdiri atas tipe Boeing 737-800NG, Boeing 737-900ER, Airbus 320-200CEO, Airbus 320-200NEO, Airbus 330-300CEO, Airbus 330-900NEO, ATR 72-500 dan ATR 72-600.
Dalam kondisi masa waspada pandemi Covid-19, Lion Air Group secara konsisten (terstruktur dan terjadwal) menjalankan semua pemeliharaan, pengecekan pesawat udara menurut program perawatan (approved maintenance program) secara berjadwal (schedule maintenance) dan tidak berjadwal (unscheduled maintenance).
Danang memastikan pelaksanaan tersebut menjadi bagian kesungguhan dalam mewujudkan operasional penerbangan, memastikan setiap pesawat kondisi prima, aman dan laik terbang (airworthiness) serta sejalan untuk merencanakan dengan tepat persiapan penerbangan (preparation ready for flight).
Baca Juga
Dengan demikian, Lion Air Group memanfaatkan dan mengoptimalkan dalam perawatan dan pemeliharaan pesawat udara dengan tatap fokus pada fase pengerjaan pengecekan dan pemeliharaan komponen pesawat, sterilisasi pesawat, kebersihan pesawat dan peralatan pendukung, hingga pengecekan pesawat cadangan.