Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menargetkan percepatan proses sertifikasi halal pada proyek kawasan industri halal (KIH) sebagai upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produk halal dunia.
Hal tersebut disampaikan usai melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah jajaran menteri pada Selasa (11/5/2021).
“Kita fokus ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia, tidak hanya untuk konsumsi dalam negeri, tetapi juga untuk ekspor,” terangnya dalam sebuah video singkat yang dibagikan kepada wartawan.
Di dalam rapat, terdapat dua fokus pembahasan yakni percepatan sertifikasi halal.
“Semula memakan waktu 97 hari, itu harus dipercepat dengan hanya 21 hari saja. Dengan pola pelayanan yang cepat dan terkoordinasi dengan baik,” katanya.
Selain proses yang cepat, pemerintah juga akan mengatur tarif sertifikasi halal yang akan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan.
Dia menjelaskan, tarif sertifikasi halal bagi pelaku UMKM adalah nol persen. Sementara tarif reguler diperkirakan sekitar Rp300.000 - Rp5 juta.
“Untuk UMKM kita targetkan 15.000-17.000 unit untuk disertifikasi. Ini sudah menjadi komitmen pemerintah untuk mengembangkan industri halal dan segala sesuatunya telah dipersiapkan dengan baik,” ungkapnya.
Adapun agenda kedua adalah membahas insentif bagi perusahaan yang menjadi tenant di kawasan industri halal layaknya seperti yang berlaku pada kawasan ekonomi khusus (KEK) dan implementasi layanan satu atap bagi setiap KIH.
Saat ini sudah ada tiga kawasan industri halal yang beroperasi, yaitu Modern Cikande di Banten, Eco Industrial Park Safe n Lock, dan Bintan Inti di Kepulauan Riau.