Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shell Berkomitmen Dorong Pengembangan Energi Bersih

Shel miliki strategi Powering Progress yang dicanangkan secara global untuk mempercepat transisi bisnis menuju perusahaan energi dengan net-zero emission pada 2050.
Shell/Reuters-Arnd Wiegmann
Shell/Reuters-Arnd Wiegmann

Bisnis.com, JAKARTA — Shell berkomitmen untuk terus berkontribusi dengan mengembangkan portofolio yang kompetitif dan mendorong Indonesia menuju masa depan energi yang lebih bersih melalui berbagai inisiatif bisnis maupun sosial. President Director & Country Chairman PT Shell Indonesia Dian Andyasuri menyampaikan bahwa hal ini sejalan dengan strategi Powering Progress yang dicanangkan Shell secara global untuk mempercepat transisi bisnis menuju perusahaan energi dengan net-zero emission pada 2050.

Strategi ini sejalan dengan Paris Agreement dan agenda Pemerintah Indonesia dalam menahan laju pemanasan global.

“Sebagai perusahaan global yang lahir di Indonesia, kami ingin bertumbuh bersama dengan industri tanah air dan menjadi mitra pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung Indonesia memasuki transisi energi ini,” kata Dian melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Sabtu (8/5/2021).

Pada Rabu (5/5/2021), PT Shell Indonesia bersama dengan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyelenggarakan seminar CEO Talks: Sustainability ExecutiveConnect dengan fokus diskusi How Can (Coal Mining) Companies Take Actions to Reduce Their Carbon Footprint?

Forum yang berlangsung secara virtual ini menampilkan pembicara dari pemerintah, asosiasi dan perusahaan seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua umum APBI-ICMA Pandu Sjahrir, President Director & Country Chairman PT Shell Indonesia Dian Andyasuri.

Isu pemanasan global dan perubahan iklim sudah mengemuka sejak Rio Summit tahun 1992. Upaya mencegah pemanasan global dan pengurangan emisi karbon diwujudkan dalam Paris Agreement pada 2015, yang bertujuan untuk mencegah kenaikan suhu global kurang dari 2 derajat Celsius.

Indonesia adalah salah satu negara yang telah meratifikasi Paris Agreement dan telah mencanangkan target pengurangan emisi karbon sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional di tahun 2030, sebagai bentuk komitmennya.

Menurut Dian, perubahan signifikan di industri energi adalah salah satu cermin dari tantangan dan peluang di tingkat global dan nasional yang membutuhkan inovasi dan solusi untuk dapat menghadapinya secara efektif.

“Sangatlah penting bagi kita semua yang hadir di forum ini, termasuk seluruh pelaku industri, untuk dapat bekerja sama guna mewujudkan agenda penyediaan dan solusi energi yang lebih bersih dalam mendukung kesuksesan transisi energi di Indonesia saat ini dan di masa mendatang,” tutur Dian.

Sementara itu, Ketua Umum APBI Pandu Sjahrir mengatakan bahwa ajang diskusi Sustainability ExecutiveConnect ini merupakan langkah awal.

Step berikutnya, secara mindset kami di asosisasi sedang melakukan perubahan yang besar.”

APBI, tuturnya, akan melakukan kajian dengan pihak ketiga untuk melihat kesempatan dari sisi carbon credit dan carbon trading untuk para pelaku usaha di bisnis industri kita.

“Dalam waktu 2—3 tahun ke depan akan ada transformasi amat besar di industri kita, di mana kita akan bersatu padu dengan pemerintahan untuk membuat Indonesia menjadi negara yang bisa mencapai zero carbon emission,” ujar Pandu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Zufrizal
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper