Bisnis.com, JAKARTA - Cadangan devisa bulan April yang menunjukkan peningkatan diperkirakan akan mendukung kinerja baik bagi defisit transaksi berjalan tahun ini.
Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada April 2021 tercatat sebesar US$138,8 miliar.
Posisi ini meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2021 yang tercatat sebesar US$137,1 miliar. Kenaikan cadangan devisa didorong oleh penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan pihaknya melihat Indonesia berpeluang untuk mencetak surplus neraca pembayaran (balance of payment) sebesar US$5 hingga US$7 miliar pada tahun ini dibandingkan US$2,6 miliar tahun lalu.
"Ini bisa terjadi seiring dengan defisit transaksi berjalan yang terkendali dan diharapkan menormalisasi arus modal masuk di neraca modal dan finansial," ungkap Andry dalam laporannya, Jumat (7/5/2021).
Adapun, defisit transaksi berjalan diperkirakan sebesar 1,88 persen, naik dari tahun lalu sebesar 0,48 persen.
Baca Juga
Namun, Andry melihat level ini masih lebih rendah dari rata-rata level selama 3 tahun terakhir.
Sementara itu, dia yakin neraca perdagangan akan mengalami surplus sepanjang kuartal I/2021.
"Ini berkat performa yang solid dari ekspor yang ditopang dengan harga komoditas yang lebih tinggi dan pemulihan ekonomi di berbagai negara, terutama China dan AS," ungkapnya.
Selanjutnya, Andry melihat surplus akan menyusut pada semester kedua tahun ini seiring dengan impor yang meningkat akibat akselerasi pemulihan ekonomi.
Pemulihan, lanjutnya, juga akan ditopang oleh kenaikan aktivitas investasi yang mendorong permintaan untuk barang modal dan bahan baku.
"Pengadaan vaksin Covid-19 juga akan menaikkan impor," katanya.