Bisnis.com, JAKARTA — Pandemi Covid-19 berdampak kepada penjualan bahan bakar minyak karena adanya sejumlah pembatasan masyarakat, terutama sepanjang tahun lalu.
Head of Dealer Own Network Shell indonesia Agung Saputra mengatakan bahwa kurangnya konsumsi BBM selama masa pandemi memengaruhi penjualan di SPBU Shell.
Pada masa normal, dalam skema kemitraan Dealer Owned Dealer Operated (DODO) untuk jenis konvensional hitungan estimasi untuk bisa balik modal adalah selama 4—6 tahun.
Sementara itu, untuk jenis SPBU modular estimasi bisnis untuk balik modal juga selama 4—6 tahun.
"Ini bisnis ada opportunity tentu ada risiko. Step pertama ada proses perencanaan, dalam proses perencanaan ngobrol dengan investor tentang estimasi profit and loss. Tentunya pada saat pandemi ada penyesuaian," katanya dalam paparannya kepada media, Rabu (5/5/2021).
Namun, pada tahun ini seiring dengan adanya program vaksinasi pemerintah dan mulai pulihnya roda ekonomi, penjualan BBM sudah mendekati normal.
Selain itu, dengan optimisme kondisi yang lebih baik pada tahun depan, konsumsi BBM diproyeksikan bisa lebih agresif.
Dia menambahkan, animo pengusaha untuk membuka SPBU pada tahun ini jauh lebih meningkat. Menurutnya, telah banyak tawaran untuk pembukaan SPBU baru.
"Dari sisi estimasi [BEP] biasanya Shell lebih hati-hati dulu," ungkapnya.