Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) mengupayakan tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) bertahan pada level 90 persen sebagai salah satu upaya mempertahankan kepercayaan penumpang dalam menggunakan layanannya.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, Garuda Indonesia justru mengalami peningkatan OTP sebesar 2,73 persen pada 2020 menjadi 94,11 persen dibandingkan dengan pada 2019 sebesar 91,38.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan tingkat OTP menjadi salah satu hal yang mesti trrus diperhatikan dan dijaga. Terlebih, jumlah penumpang juga mesti dijaga di tengah situasi menantang selama pandemi Covid-19 ini dan belum pulihnya tingkat keterisian penumpang (seat load factor/SLF).
"Kami tentu terus menerus menjaga OTP. Apalagi pandemi ini kita mau jaga penumpang," ujarnya, Minggu (2/5/2021).
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Peehubungan menjelaskan tingkat OTP sangat dipengaruhi banyak faktor. Tidak hanya faktor maskapai tetapi juga ada faktor lain seperti bandara, navigasi penerbangan, dan lainnya.
Sejauh ini Kemenhub mematok baseline untuk OTP maskapai nasional rata-rata sebesar 80 persen. OTP maskapai selama masa pandemi dinilai stagnan atau menilai tidak mengalami penurunan.
Baca Juga
Saat ini OTP juga bergantung kepada jumlah penerbangan yang dilakukan oleh maskapai. Dengan demikian banyak hal yang mesti dilakukan supaya uoaya maskapai untuk menjadi lebih tepat waktu. Di antaranya dari sisi maskapai dengan mengatur rotasi pesawat, dari sisi bandara mengatur slot, dari sisi navigasi mengatur Airport Collaborative Decission Making (ACDM).
Alhasil peningkatan OTP membutuhkan kolaborasi antar stakeholder terkait dan bukan hanya tugas maskapai saja.
Tingkat ketepatan waktu terbang maskapai sepanjang 2020 rata-rata mengalami penurunan dibandingkan dengan pada 2019 dari 82,57 persen menjadi 81,76 persen.