Bisnis.com, JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) memproyeksi ekonomi negara berkembang Asia akan mengalami pertumbuhan sebesar 7,3 persen pada 2021.
Senior Economist Asian Development Bank (ADB) James Villafuerte menyampaikan pertumbuhan akan didorong oleh geliat kinerja sektor manufaktur. Hal ini tercermin dari PMI manufaktur yang meningkat pada awal tahun ini.
“Dengan meningkatnya aktivitas manufaktur, ekspor akan pulih. Awal 2021 [kinerja ekspor] ternyata lebih cepat dari yang diduga, pertumbuhan ekspor terlihat sudah mulai positif,” katanya dalam webinar, Rabu (28/4/2021).
Dia menyampaikan, pertumbuhan tertinggi akan terjadi di Asia Selatan yang mencapai 9,5 persen. Kemudian, Asia Timur akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 7,4 persen.
Sementara, pertumbuhan ekonomi negara Asia Tenggara diperkirakan akan bergerak lebih moderat, dengan pertumbuhan sebesar 4,4 persen.
Dengan pertumbuhan yang tinggi pada 2021, diperkirakan pertumbuhan negara berkembang Asia pada 2022 akan melambat ke level 5,3 persen.
Baca Juga
Di samping itu, ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,5 persen pada 2021 dan akan meningkat menjadi 5 persen pada 2022.
Pemulihan pun akan didorong oleh pulihnya kinerja sektor manufaktur, serta stimulus fiskal pemerintah melalui program pemulihan ekonomi nasional yang besar di tahun ini.
Konsumsi domestik diperkirakan akan mengalami peningkatan secara bertahap seiring dengan berlanjutnya program vaksinasi Covid-19 dan semakin banyak sektor ekonomi yang kembali beroperasi.