Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom CORE Sayangkan Tren Peningkatan Simpanan Pemda di Bank

Berdasarkan data Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, pergerakan pertumbuhan simpanan pemda di perbankan bergerak dari kisaran 9 persen menuju 0 persen, dari dalam rentang waktu Januari sampai Februari 2021.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom CORE Yusuf Rendy Manilet menyayangkan tren peningkatan simpanan pemerintah daerah (pemda) di perbankan yang terlihat sejak awal 2021.

Padahal, Yusuf menilai realisasi alokasi belanja di daerah juga memiliki signifikansi pada eksekusi belanja pemerintah untuk proses pemulihan ekonomi.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, pergerakan pertumbuhan simpanan pemda di perbankan bergerak dari kisaran 9 persen menuju 0 persen, dari dalam rentang waktu Januari sampai Februari 2021.

“Bentuk pemulihan ekonomi nasional harus ditopang oleh pemulihan ekonomi di daerah, dan pemulihan ekonomi di daerah bisa bekerja secara optimal kaau pemerintah daerah melakukan belanja secara optimal,” kata Yusuf dalam diskusi vitual, Selasa (27/4/2021).

Adapun, pemulihan ekonomi nasional sangat bersandar pada belanja pemerintah di kala pandemi Covid-19. Yusuf mencatat seluruh negara, termasuk Indonesia, menganggarkan 2,5 sampai 5 persen anggarannya terhadap PDB untuk menangani dampak pandemi Covid-19.

Dengan hadirnya varian virus baru dan munculnya gelombang kedua pandemi di sejumlah negara, belanja fiskal sangat dimanfaatkan untuk membiayai berbagai sektor seperti kesehatan, perlindungan sosial, atau bantuan terhadap dunia usaha.

Di Indonesia, belanja pemerintah naik pada awal tahun 2021 terutama pada belanja barang dan modal. Belanja barang naik drastis ke 81,0 persen dari tahun sebelumnya sebesar -6,6 persen. Sedangkan belanja modal pemerintah naik ke 186,0 persen dari 32,6 persen di tahun sebelumnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper