Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja investasi diperkirakan akan terakselerasi pada semester II/2021 seiring dengan pertumbuhan yang ekspansif pada kuartal I/2021.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan pertumbuhan investasi pada tahun ini akan didorong oleh investasi publik melalui belanja modal pemerintah, terutama pada semester pertama tahun ini.
Sejalan dengan itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi dalam PDB diperkirakan akan mulai pulih sepenuhnya pada semester II/2021 menyusul perbaikan konsumsi domestik.
Hal ini akan didorong oleh percepatan program vaksinasi Covid-19 yang akan meningkatkan kepercayaan konsumen, sehingga memperkuat permintaan domestik.
“Kami memperkirakan PMTB pada 2021 akan tumbuh sebesar 4 persen, dibandingkan -4,95 persen pada 2020 karena pandemi Covid-19,” katanya, Senin (26/4/2021).
Di samping itu, implementasi dari UU Cipta Kerja dan pembentukan Indonesia Investment Authority atau Sovereign Wealth Fund dinilai akan menjadi katalis positif bagi pertumbuhan PMTB. Dia menambahkan, investasi di hilir, seperti industri logam dasar, juga akan menjadi pendorong investasi sepanjang 2021.
Baca Juga
Adapun pada kuartal I/2021, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi mencapai Rp219,7 triliun, meningkat 4,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau naik 2,3 persen dibandingkan dengan kuartal IV/2020 (quarter-to-quarter/qtq).
Dari realisasi tersebut, penanaman modal asing (PMA) tercatat sebesar Rp111,7 triliun atau 50,8 persen dari total investasi meningkat 14 persen yoy. Sementara, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp108 triliun atau 49,2 persen dari total investasi, menurun 4 persen yoy.