Bisnis.com, JAKARTA — Refocusing anggaran pada tahun ini membuat beberapa target pembangunan infrastruktur bidang permukiman terkoreksi. Pengurangan target tersebut dinilai tidak akan memengaruhi target akhir pada 2021.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakat menyatakan bahwa pengurangan yang terjadi pada tahun ini terjadi akibat dua cara, yakni memperpanjang waktu konstruksi dan menunda waktu konstruksi. Adapun, pengurangan tersebut terjadi pada konstruksi sistem penyediaan air minum (SPAM), pembangunan sekolah, dan pembanunan sarana olahraga.
"Refocusing terjadi di semua kementerian maupun lembaga karena digunakan untuk pembelian vaksin. Untuk mencapai target [2024], semoga tetap bisa kami lakukan karena kami melakukan relaksasi untuk antisipasi refocusing," kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti kepada Bisnis, Senin (26/4/2021).
Dalam catatan Diana, target konstruksi SPAM pada tahun ini berkurang 110 liter per detik (lpd) menjadi 2.8184 lpd. Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan dapat membangun SPAM berkapasitas 2.294 lpd pada 2021.
Diana menyatakan target pembangunan SPAM tidak hanya berasal dari pembangunan jaringan SPAM baru. Akan tetapi, menurutnya, pencapaian target tersebut juga dapat dilkukan dari perluasan jaringan SPAM yang ada dengan menambah sambungan rumah (SR).
Diana mencatat target perluasan jaringan SPAM tahun ini mencapai 2,46 persen secara tahunan atau bertambah 15.635 SR menjadi 467.30 SR pada tahun ini. Target tersebut dapat dicapai termasuk dengan program padat karya.
Selain itu, refocusing pada tahun ini juga mengurangi target pembangunan sekolah sebanyak 219 unit menjadi 1.627 gedung sekolah. Sementara itu, target konstruksi sarana olah raga erkurang 16 unit menjadi 24 unit sepanjang 2021.
"[Pembangunan] sekolah [dan sarana olah raga] berkurang karenajuga dilakukan relaksasi untuk memenuhi refocusing," ucapnya.