Bisnis.com, JAKARTA – Perum Bulog menunda untuk sementara importasi daging kerbau dari India menyusul penyebaran Covid-19 yang makin memburuk di negara tersebut. Pemasukan daging kerbau bakal dilanjutkan usai kondisi membaik.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan perusahaan telah merealisasikan impor dengan volume 13.000 ton dari total 80.000 ton yang ditugasi pemerintah. Meski masih jauh dari total volume penugasan, dia memastikan jumlah tersebut bisa memenuhi kebutuhan saat Ramadan dan Idulfitri.
“Untuk kelanjutan importasi kita melihat situasi. Kami tidak akan datangkan selama perkembangan di sana belum kondusif. Kita jaga betul,” kata Budi dalam konferensi pers, Senin (26/4/2021).
Budi menjelaskan perusahaan sejatinya telah meneken kontrak untuk pengiriman daging kerbau gelombang kedua untuk periode Mei sampai Juni. Volume pemasukan selama periode itu dia sebut mencapai 26.000 ton.
“Sebenarnya mau datang Mei dan Juni, tetapi kami hold. Jangan sampai ada image impor akan membawa virus Covid-19,” kata Budi.
Perum Bulog telah secara resmi memulai distribusi daging kerbau beku impor dari India untuk memenuhi kebutuhan komoditas tersebut selama Ramadan dan Idulfitri, penjualan dilakukan baik secara daring maupun luring.
Pemasaran secara offline dilakukan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) serta pasar bebas. Sementara penjualan secara online dilakukan lewat toko iPanganandotcom di lokapasar Shopee yang melayani pengiriman di beberapa wilayah seperti Jakarta, Medan, Makassar, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta.