Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Jalan Tol Indonesia menyatakan bahwa surat edaran larangan mudik 2021 yang diterbitkan pemerintah tidak akan menurunkan volume lalu lintas di jalan tol. Asosiasi menilai akan ada perilaku mudik yang berbeda pada tahun ini.
Sekretaris Jenderal ATI Krist Ade Sudiyono mengamati tingkat kepercayaan diri masyarakat saat ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Oleh karena itu, menurutnya, SE larangan mudik tidak akan terlalu efektif membatasi seluruh pergerakan masyarakat saat musim mudik Lebaran 2021.
"Saya kira pergerakan masyarakat pada waktu dan tempat yang sama tidak akan terjadi pada musim Lebaran 2021. Pergerakan masyarakat akan cenderung flat dan merata setiap waktu," katanya melalui keterangan resmi, Kamis (22/4/2021).
Krist berpendapat bahwa tidak akan ada lonjakan volume lalu lintas pada sebelum dan setelah Lebaran 2021 karena pergerakan pralarangan mudik sudah terjadi di beberapa moda transportasi.
Alhasil, industri jalan tol nasional diperkirakan kembali tidak bisa menikmati berkah Ramadan 2021. Volume lalu lintas jalan tol pada musim mudik Lebaran dapat meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan dengan hari biasa.
Krist menilai kondisi volume lalu lintas jalan tol saat Lebaran tahun ini akan lebih baik dari tahun lalu. Menurutnya, ruas tol dalam kota akan dipenuhi pengendara yang melakukan silaturahmi lokal dan kendaraan logistik yang tidak termasuk dalam pembatasan pergerakan.
"Fenomena eventual winfall traffic yang biasanya terjadi di ruas-ruas tol konektivitas tidak akan terjadi dan volumenya akan turun. Sebaliknya, [volume lalu lintas] ruas-ruas tol aglomerasi akan flat dan stabil seperti volume lalu lintas periode libur," ucapnya.
Krist mengatakan sebagian besar badan usaha jalan tol (BUJT) akan tetap mengoperasikan jalan tol secara normal. Menurutnya, sebagian BUJT justru meningkatkan kesiagaan untuk mengantisipasi dan melayani masyarakat melakukan silaturahmi hari raya Idulfitri 2021 ini.
Dia mencatat kondisi lalu lintas jalan tol nasional pada empat bulan pertama 2021 lebih baik secara tahunan. Akan tetapi, performa jalan tol nasional belum kembali ke posisi prapandemi.
"Berbagai kebijakan seperti pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro dan belum kembalinya aktivitas normal masyarakat diprediksi menjadi penyebabnya. Kami berharap kondisi ini semakin akan membaik di periode ke depan," ujarnya.