Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Ingatkan Konsistensi Pasokan Vaksin Jadi Penentu Pencapaian Target Pertumbuhan

Pelaksanaan vaksinasi diperkirakan menjadi game changer sehingga perlu pelaksanaan yang konsisten dengan ketersediaan supply vaksin yang memadai.
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan bahwa berbagai indikator yang telah dipublikasi baik dari neraca perdagangan hingga purchasing managers index (PMI) sepanjang kuartal I/2021 mengindikasikan pemulihan ekonomi sudah sesuai jalur.

Oleh karena itu, pemerintah akan terus menjaga momentum ini dengan memastikan efektivitas program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Dengan begitu, target pertumbuhan produk domestik bruto antara 4,5 persen sampai 5,3 persen tahun ini bisa tercapai.

“Pelaksanaan vaksinasi diperkirakan menjadi game changer sehingga perlu pelaksanaan yang konsisten dengan ketersediaan supply vaksin yang memadai,” katanya saat dihubungi Bisnis akhir pekan lalu.

Untuk mempertahankan capaian positif pada kuartal I/2021 ini, pemerintah telah mengalokasikan dana PEN mencapai Rp699,4 triliun. Angka ini meningkat 21 persen dibanding realisasi sementara tahun lalu sebesar Rp579.78 triliun.

Di saat yang sama, dukungan terkait sisi kesehatan menjadi prioritas utama. Ini untuk memastikan upaya penanganan dan pengendalian kasus pandemi semakin baik, serta proses vaksinasi terus ditingkatkan.

Pemerintah juga mengarahkan dukungan untuk percepatan pemulihan permintaan masyarakat miskin dan rentan serta dunia usaha.

Di luar itu, terang Yustinus, belanja masyarakat kelas menengah yang tertahan diupayakan tergerak melalui pemberian diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPBM) dan pembebasan pajak pertambahan nilai properti.

“Pemerintah cukup yakin berbagai dukungan tersebut akan berdampak positif pada kinerja ekonomi Indonesia di triwulan II/2021 dan keseluruhan semester I. Perekonomian diprediksi akan kembali memasuki zona pertumbuhan positif didorong pemulihan aktivitas masyarakat dan disertai kondisi baseline yang rendah pada triwulan II/2020,” terangnya.

Selain konsistensi pengadaan vaksin, Yustinus menjelaskan bahwa modal penting lain dalam mengejar target pertumbuhan adalah bauran kebijakan yang akomodatif dan sinergi.

Menurutnya, otoritas moneter dan sektor keuangan juga mengarahkan kebijakannya untuk mendorong pemulihan serta mengungkit pertumbuhan ekonomi.

Pemerintah dalam kerangka Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) terus memantau indikator yang ada dan mendiskusikan berbagai isu yang berkembang. Setelah itu, mereka menyepakati paket kebijakan terpadu untuk mendukung pemulihan dunia usaha.

“Secara keseluruhan, berdasarkan perkembangan indikator tersebut serta mempertimbangkan prospek pemulihan ekonomi domestik, kami optimis kinerja perekonomian Indonesia di tahun ini akan lebih baik dengan pertumbuhan di kisaran 5 persen atau dalam kisaran 4,5 persen 5,3 persen,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper