Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah tekanan pada perbankan global untuk menekan pembiayaan ke sektor bahan bakar fosil, sejumlah pemodal terbesar energi kotor mulai menetapkan target mendanai inisiatif ramah lingkungan.
JPMorgan Chase & Co. menargetkan untuk membiayai US$2,5 triliun pada upaya memerangi perubahan iklim selama 10 tahun ke depan. Sementara Citigroup Inc. mengatakan akan mendukung upaya serupa senilai US$1 triliun pada 2030.
Menurut laporan "Fossil Fuel Finance Report 2021", JPMorgan Chase merupakan bank nomor satu yang memasok pembiayaan ke sektor fosil, dengan total US$317 miliar antara 2016 dan 2020.
Sementara itu, Citi berada di urutan kedua dengan total pembiayaan US$237 miliar pada rentang tahun yang sama.
Dikombinasikan dengan pengumuman sebelumnya oleh Bank of America Corp., tiga pemberi pinjaman terbesar AS semuanya telah berkomitmen untuk mendukung lebih banyak proyek yang memajukan ekonomi rendah karbon di tengah seruan oleh Gedung Putih agar bisnis berbuat lebih banyak untuk mengekang polusi.
Komitmen JPMorgan termasuk US$1 triliun untuk proyek-proyek yang mendukung sumber energi yang lebih bersih. Bank itu juga akan mendukung negara berkembang serta inisiatif yang memajukan inklusi ekonomi.
Baca Juga
Citigroup mengatakan setengah dari targetnya akan digunakan untuk proyek lingkungan, termasuk energi terbarukan, konservasi air dan pertanian berkelanjutan.
Sebagian besar lainnya ditujukan untuk pendidikan, perumahan yang terjangkau, kesetaraan gender, serta keragaman ras dan etnis.
"Perubahan iklim dan ketidaksetaraan adalah dua masalah kritis di zaman kita, dan upaya baru ini akan membantu menciptakan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang mengarah ke planet yang lebih hijau dan investasi penting dalam komunitas yang kurang terlayani," kata Jamie Dimon, Kepala Eksekutif JPMorgan, dalam pernyataannya, dilansir Bloomberg, Senin (19/4/2021).
Dimon menulis dalam surat pemegang saham tahunannya bahwa solusinya tidak sesederhana meninggalkan bahan bakar fosil.
JPMorgan mengatakan komitmennya juga akan memungkinkannya untuk menyediakan klien korporasi dan bank investasi dan bisnis perbankan komersial dengan akses terpusat ke pembiayaan yang berfokus pada keberlanjutan, penelitian dan layanan konsultasi. Inisiatif hijau senilai US$1 triliun akan mencakup energi terbarukan dan teknologi bersih.
“Penting untuk menetapkan ekspektasi pada klien kami dalam 10 tahun ke depan, tetapi juga sangat penting bagi kami untuk mendukung mereka dalam transisi rendah karbon mereka,” kata Kepala Keberlanjutan Global JPMorgan Marisa Buchanan.
Menurut pernyataan dari perusahaan, pada 2020 JPMorgan memfasilitasi US$220 miliar pembiayaan untuk mendorong tindakan terhadap perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan, termasuk lebih dari US$55 miliar menuju inisiatif hijau.
Adapun upaya Citigroup adalah bagian dari upaya untuk menyelaraskan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG).
Sasaran terbaru bank dibangun di atas komitmen sebelumnya untuk membiayai US$250 miliar kegiatan berkelanjutan pada 2025.
"Seperti yang telah dijelaskan oleh pandemi, kesehatan ekonomi dan fisik kita, lingkungan kita dan stabilitas sosial kita semuanya terkait erat. Saat ini, saat kita melihat ke arah bangkit dan membangun kembali dari pandemi Covid-19, lebih penting dari sebelumnya bahwa kita menangani prioritas ini bersama-sama," kata Ed Skyler, kepala urusan publik global di Citigroup.