Bisnis.com, JAKARTA — Prompt Manufacturing Index-Bank Indonesia (PMI-BI) melaporkan kinerja industri pengolahan terindikasi membaik dan berada pada fase ekspansi pada kuartal I/2021.
Hal itu tercermin dari PMI–BI sebesar 50,01 persen meningkat dari 47,29 persen pada kuartal sebelumnya.
"Sejumlah subsektor tercatat berada dalam fase ekspansi [Indeks >50], dengan indeks tertinggi pada subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau [53,55 persen], diikuti Pupuk, Kimia dan Barang dari Karet [51,83 persen]," tulisan laporan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) BI yang dikutip, Rabu (14/4/2021).
PMI-BI selanjutnya memproyeksi pada kuartal II/2021, kinerja industri pengolahan ini akan lebih ekspansif di level 55,25 persen. Ekspansi diperkirakan terjadi pada seluruh subsektor Industri Pengolahan.
Adapun tertinggi pada subsektor Kertas dan Barang Cetakan (58,75 persen), subsektor Makanan, Minuman dan Tembakau (57,75 persen) didorong permintaan yang masih terjaga, disertai kecukupan bahan baku produksi, serta sub sektor Pupuk, Kimia, dan Barang dari Karet (56,13 persen).
Sementara itu, SKDU BI juga menilai kinerja sektor industri pengolahan yang ekspansif pada kuartal I/2021 ini didorong oleh meningkatnya permintaan menjelang Ramadan dan Lebaran.
Peningkatan PMI-BI didorong oleh seluruh komponen pembentuknya, terutama volume produksi, volume total pesanan, dan volume persediaan barang jadi yang berada pada fase ekspansi.
Dari data BI, responden memprakirakan peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan pada bulan Ramadan dan hari raya Idulfitri. Pada kuartal II-2021, BI melihat kegiatan usaha sektor industri pengolahan hasil SKDU diprakirakan juga semakin menguat dengan SBT sebesar 4,48 persen.
Lebih lanjut, Erwin menuturkan BI meyakini kinerja sektor industri pengolahan diprakirakan meningkat dan berada dalam fase ekspansi pada kuartal II/2021.
