Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Semen Tumbuh, Utilisasi Belum Bisa Kembali ke Prapandemi

salah satu strategi yang dapat meningkatkan utilisasi pabrikan semen adalah program ekspor. Ekspor semen nasional pada kuartal I/2021 naik 130 persen secara tahunan menjadi 3,31 juta ton.
Pekerja memindahkan semen untuk diangkut ke kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (25/2). /BISNIS.COm
Pekerja memindahkan semen untuk diangkut ke kapal di Pelabuhan Paotere, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (25/2). /BISNIS.COm

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Semen Indonesia menyatakan bahwa utilisasi industri semen nasional akan tumbuh positif pada tahun ini. Walakin, pertumbuhan tersebut belum dapat menutupi penurunan utilisasi akibat pandemi Covid-19 yang menyerang tahun lalu.

Ketua Umum ASI Widodo santoso mengatakan bahwa industri semen nasional telah dilanda isu kelebihan kapasitas yang membuat pabrikan semen nasional dilanda tingkat utilisasi yang rendah. Kondisi tersebut diperburuk dengan pandemi Covid-19 yang menurunkan utilisasi industri semen nasional sebesar 10 persen menjadi 62 persen.

"Kalah tahun ini konsumsi [minimal] bisa naik 8 persen ya, utilisasi [industri semen nasional] bisa naik [menjadi] sekitar 67 persen," katanya kepada Bisnis, Selasa (13/4/2021).

Widodo menilai salah satu strategi yang dapat meningkatkan utilisasi pabrikan semen adalah program ekspor. Adapun, volume ekspor semen nasional pada kuartal I/2021 telah naik 130 persen secara tahunan menjadi 3,31 juta ton.

Pertumbuhan terbesar terjadi pada Maret 2021 yakni sebesar 120 persen secara tahunan menjadi 1,27 juta ton dari realisasi Maret 2020 sekitar 580.000 ton. Adapun, ekspor semen yang dimaksud adalah ekspor semen jadi sekitar 151.000 ton dan ekspos semen setengah jadi atau klinker sebanyak 1,13 juta ton.

Konsumsi semen di dalam negeri yang positif dan performa ekspor semen yang konsisten membuat produksi semen nasional naik 14,1 persen pada kuartal I/2021 menjadi 18,19 juta ton. Dengan kata lain, pertumbuhan positif tersebut telah mengungkit utilisasi industri semen nasional ke kisaran 63,82 persen pada akhir kuartal III/2021.

Widodo mencatat konsumsi semen di hampir seluruh wilayah tumbuh dua digit. Adapun, pertumbuhan konsumsi semen yang masih negatif berada di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, atau minus 2,1 persen menjadi sekitar 289.000 ton.

Pertumbuhan terbesar terjadi di Pulau Sulawesi atau sebesar 14,8 persen secara tahunan menjadi sekitar 515.000 ton. Adapun, pertumbuhan sebesar 14 persen terjadi di Pulau Kalimantan dan wilayah Maluku dan Papua.

Walakin, volume konsumsi terbesar masih terpusat di Sumara dan Jawa yang mencapai 54,16 persen konsumsi semen nasional. Adapun, konsumsi semen di Jawa naik 11,4 persen menjadi 2,82 juta ton, sedangkan di Sumatra tumbuh 13,1 persen menjadi 1,79 juta ton.

Alhasil, konsumsi semen nasional per Maret 2021 mencapai 5,33 juta ton atau tumbuh 11,4 persen secara tahunan. Adapun, produksi semen pada akhir kuartal I/2021 tumbuh 23 persen menjadi 6,62 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper