Bisnis.com, JAKARTA - Produsen serat rayon Asia Pacific Rayon (APR) mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi senilai Rp4,5 triliun atau US$300 juta dari bank nasional dan afiliasi internasional.
Pendanaan yang didapat ini akan digunakan untuk mendukung belanja modal perusahaan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.
Bank yang berpartisipasi dalam sindikasi pinjaman ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Pan Indonesia Tbk., PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk., PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk., dan PT Bank KEB Hana Indonesia.
Adapun, BRI, BCA, dan Bank Panin ditunjuk sebagai joint mandated lead arranger and bookrunner (JMLAB) sindikasi pinjaman tersebut.
Direktur Asia Pacific Rayon (APR) Basrie Kamba mengatakan pendanaan ini akan digunakan untuk kelanjutan investasi dalam operasional produksi serat rayon atau viscose, yakni bahan baku tekstil yang berasal dari pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) yang dikelola secara berkelanjutan.
“Fasilitas pinjaman ini serta investasi berkelanjutan di kegiatan usaha kami adalah bukti nyata potensi pertumbuhan industri viscose-rayon di Indonesia dan dunia,” ujar Basrie dalam keterangan resmi, Jumat (9/4/2021).
Basrie menambahkan APR berkomitmen untuk terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan iklim investasi di industri manufaktur berorientasi ekspor, menciptakan lapangan kerja di industri hulu yakni pada pengolahan hutan tanaman industri dan pemrosesan bahan baku, serta lapangan kerja di industri hilir, yaitu industri tekstil dan bisnis terkait.
Sebagai bahan baku tekstil, serat rayon memiliki keunggulan diantaranya merupakan sumber yang terbarukan dan mudah terurai (biodegradable), yang mendukung tren mode berkelanjutan (sustainable fashion) di Indonesia serta pasar mode dunia.
Heri Setiawan, Executive Vice President BRI sebagai perwakilan dari JMLAB dan seluruh kreditur berharap kolaborasi ini dapat mendukung Asia Pacific Rayon dalam meningkatkan produksi dan mengembangkan operasinya serta mendukung pemulihan peningkatan ekspor di Indonesia.
Sementara itu, Susiana Santoso, Executive Vice President BCA mengatakan dukungan perseroan dan seluruh bank yang berpartisipasi dalam sindikasi merefleksikan kepercayaan terhadap APR serta berkontribusi untuk mendukung industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Adapun, sebagai informasi operasional APR terintegrasi langsung dengan rantai pasokannya, berada dalam satu kompleks yang sama dengan hutan tanaman industri yang terbarukan untuk menghasilkan produk tekstil yang berkualitas tinggi.
Mulai beroperasi sejak 2019 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2020, APR berencana meningkatkan kapasitas produksi serat rayon dalam beberapa tahun kedepan untuk memenuhi potensi kebutuhan viscose staple fiber (VSF) yang terus meningkat serta memperkuat pasar Indonesia dan pasar ekspor.
APR merupakan bagian dari Grup RGE, yang mengelola sekelompok perusahaan manufaktur berbasis sumber daya yang beroperasi secara global.