Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban bunga Menumpuk, Waskita: Divestasi Langkah Terpenting

Indonesia Investment Authority (INA) berpotensi menyerap divestasi empat ruas tol.
Gedung Waskita Heritage. Gedung ini merupakan kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terletak di Jalan M.T Haryono, Jakarta./istimewa
Gedung Waskita Heritage. Gedung ini merupakan kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk, terletak di Jalan M.T Haryono, Jakarta./istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menyatakan langkah terpenting untuk membenahi keuangan perseroan adalah divestasi sembilan ruas jalan tol. Pasalnya, beban bunga perseroan menumpuk lantaran proses divestasi lima jalan tol pada 2020 gagal.

Presiden Direktur Waskita Destiawan Soewardjono mengatakan gagalnya divestasi 5 ruas jalan tol pada tahun lalu membuat siklus bisnis perseroan terputus.

"[Divestasi sembilan ruas jalan tol] ini harus terjadi karena ini akan memberikan dampak yang signifikan dan bisa menurunkan kondisi beban [bunga] pinjaman Waskita yang sangat besar," katanya dalam webinar "Mengukur Infrastruktur", Kamis (8/4/2021).

Destiawan berujar telah melakukan pendekatan pada beberapa investor. Menurutnya, saat ini perseroan kewalahan untuk menampung minat para investor untuk mengakuisisi ruas jalan tol yang tersisa.

Seperti diketahui, saat ini Waskita telah berhasil melakukan divestasi terhadap lima ruas jalan tol dengan rincian satu ruas telah selesai transaksi, satu ruas sedang dalam proses transaksi, dan tiga ruas dengan pola sell swap.

Pada sisi lain, Waskita menyatakan sudah ada empat aset ruas jalan tol perseroan yang berpotensi didivestasikan ke Indonesia Investment Authority (INA). Keempat ruas tersebut adalah Pemalang-Batang (60 persen), Krian-Legundi-Bunder-Manyar (99,82 persen), Cimanggis-Cibitung (90 persen), dan Waskita TransJawa Toll Road (39,50 persen).

Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengatakan pihaknya telah berdiskusi dengan Lembaga Penyelenggara Investasi (LPI) yang baru terbentuk tersebut.

“Dari diskusi sebenarnya INA ada rencana bersama dengan Waskita, aset mana saja yang akan didivestasikan tahun ini, tahun depan, bahkan 3 tahun lagi,” katanya.

Adapun, minat INA untuk menyerap aset Waskita Karya tidak akan mengeliminasi proses divestasi ke investor yang dalam tahap proses, seperti ruas tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.

Taufik berujar ruas tersebut telah dalam proses pelepasan ke investor asing dan INA juga tertarik untuk masuk. Namun, Waskita Karya akan mengutamakan proses yang sudah berlangsung dengan investor asing sebelum INA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper