Bisnis.com, JAKARTA — Pertamina melalui Refinery Unit IV Cilacap melakukan pengiriman perdana produk Pertalite melalui jalur laut, Senin (5/4/2021).
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari skema alih suplai kebutuhan BBM, menyusul insiden kebakaran tangki BBM T-301 di area Kilang Pertamina RU VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Dari Dermaga III Area Oil Movement (OM) 70 Komplek Pantai Teluk Penyu, Cilacap, kapal bernama lambung Ratu Ruwaidah ini bertolak langsung menuju Integrated Terminal Balongan.
“Ini komitmen kami guna mengamankan stok BBM untuk wilayah Jabodetabek yang sebelumnya disuplai dari Kilang Balongan,” ujar Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina RU IV Cilacap Hatim Ilwan seperti dikutip melalui laman Pertamina, Rabu (7/4/2021).
Hatim mengatakan bahwa pemuatan Pertalite sebanyak 200.000 barel atau setara 32.000 kiloliter ini, sekaligus menjadi catatan sejarah pengiriman BBM khususnya Pertalite melalui jalur laut.
“Sebelumnya, sejak awal tahun ini Pertalite dari RU IV Cilacap dikirim ke fuel Terminal Lomanis yang kemudian didistribusikan melalui jalur pipa ruas Cilacap–Yogyakarta dan Cilacap–Bandung,” jelasnya.
Hatim menjelaskan bahwa pengiriman Pertalite ini merupakan bagian dari tambahan produksi sebesar 400.000 barel/bulan atau 20 persen dari produksi Pertalite RU IV sebelumnya yang sebesar 2 juta barel/bulan atau setara 320 juta liter.
“Pertalite merupakan bahan bakar khusus dengan Research Octane Number minimal 90 dan kandungan sulfur maksimal 500 ppm. Artinya Pertalite jelas lebih ramah lingkungan,” kata Hatim.