Bisnis.com, JAKARTA - LG Electronics Inc. menutup unit komunikasi selulernya yang merugi dalam upaya untuk merampingkan operasi dan fokus pada proyek-proyek masa depan seperti komponen kendaraan listrik.
Dilansir oleh Bloomberg, Senin (5/4/2021), perusahaan akan mengakhiri produksi dan penjualan produk ponsel pada 31 Juli mendatang untuk memfokuskan sumber daya pada area pertumbuhan termasuk kendaraan listrik, rumah pintar, robotika dan kecerdasan buatan, katanya dalam sebuah pernyataan.
Telepon merupakan 8,2 persen dari penjualan LG tahun lalu dan akan ada kerugian pendapatan jangka pendek tetapi perusahaan mengharapkan penutupan tersebut menguntungkan secara finansial dalam jangka panjang. Perusahaan mengatakan langkah ini akan memperkuat bisnis suku cadang mobilnya dan terus mengembangkan teknologi seluler seperti jaringan dan kamera generasi keenam.
LG adalah salah satu pelopor sistem operasi Android, berkolaborasi dengan Google Alphabet Inc. di lini ponsel cerdas Nexus dan memproduksi beberapa kamera dan teknologi tampilan terbaik di masa-masa awal kategori tersebut.
Di Amerika Serikat, perusahaan tersebut berada di urutan ketiga di belakang iPhone Apple Inc. dan sesama raksasa Korea Selatan Samsung Electronics Co., tetapi belum kompetitif selama bertahun-tahun. Perusahaan baru China, OnePlus, telah menggantikannya di tengah hilangnya saingan di pangsa pasar secara global.
Perusahaan mengatakan pada Januari bahwa mereka akan meninjau arah bisnis ponsel cerdasnya, setelah awal bulan itu berjanji akan menjual ponsel yang dapat digulung tahun ini.
Baca Juga
Perusahaan itu mengadakan pembicaraan tentang potensi penjualan tetapi negosiasi gagal karena perbedaan besar dalam menilai paten teknologi, menurut laporan media lokal.
LG telah memperluas bisnis komponen kendaraannya dan bermitra dengan Magna International Inc. untuk usaha patungan membuat suku cadang penting kendaraan listrik.
Keahlian LG dalam mengembangkan teknologi seluler dapat membantu penawarannya di ruang otomotif, seperti dalam mendeteksi niat pengguna, kantuk, atau interaksi isyarat.
"LG Electronics dapat memposisikan dirinya sebagai penyedia solusi komponen kendaraan listrik, meningkatkan daya tariknya bagi raksasa teknologi seperti Apple, dan juga bagi pembuat mobil tradisional yang bercita-cita membuat EV 'pintar'. Menyempitnya kerugian pada unit komponen kendaraannya, menjadi 2 miliar won di kuartal terakhir, adalah tanda bahwa perusahaan sedang menuju perubahan haluan," kata Kevin Kim dan Catherine Lim, tim analis Bloomberg Intelligence.
Meskipun Apple belum mengonfirmasi sedang mengerjakan proyek mobil, Kepala Eksekutif Magna Swamy Kotagiri mengatakan secara terbuka bahwa perusahaannya siap untuk membangun mobil Apple di forum industri baru-baru ini.